•• 13 - B ••

144 18 5
                                    

Syafril baru saja menapakkan kaki di landasan. Yang artinya, ia baru saja sampai di rumah. Bagi sebagian besar karyawan yang bekerja di rumah, kepergian Syafril memang terasa hanya satu atau dua hari saja. Sementara adik-adik Syafril semuanya tahu, kalau Kakak mereka sudah pergi sekitar tiga tahun lamanya.

Mereka mengerti dengan sikap Syafril yang langsung memeluk satu persatu dari mereka berempat. Tambah satu, yaitu Jonas, yang sempat keheranan karena tak melihat Syafril selama beberapa hari. Tapi sikap Syafril seperti sudah sangat lama tak melihat mereka.

Jonas bukan tidak senang mendapati Syafril memeluk dan terus menerus mendaratkan ciuman di wajahnya. Sebaliknya, ia sangat senang. Tak heran jika Jonas selalu merasa sangat senang dan nyaman tiap kali bertemu dengan Syafril. Ia tak pernah merasa dirinya adalah anak tunggal. Bukan berarti kakaknya yang lain tak pernah memperhatikan Jonas. Hanya saja, sikap dan perilaku Syafril memang selalu membuat Jonas merindukan dirinya tiap kali tak melihat atau tak mendengar kabar darinya.

Syafril yang biasanya selalu merasa efek jet lag, kali ini terlihat sangat senang bisa bertemu dengan Jonas. Bukan berarti ia tidak kangen dengan adiknya yang lain. Mungkin sudah terbawa kebiasaan, kalau Jonas selalu sendiri dan kesepian selama tinggal di London. Jadi ia bersikap sama persis seperti Sean dan Wisnu karena lama tak bertemu dengan putra semata wayang mereka.

Dengan penuh semangat, Jonas menceritakan aktivitas yang ia lakukan bersama dengan kakaknya yang lain. Yah, walaupun Syafril tetap harus berpikir saat mendengar ucapan Jonas yang belum seberapa jelas. Paling tidak, ada Sion yang bertindak sebagai seorang penerjemah jika melihat tanda tanya tergantung diatas kepala Syafril.

Jonas menceritakan tentang Daichi yang dengan sabar mengajarinya menggambar. Tentang Moriz yang selalu membacakan cerita sebelum tidur. Tentang Sion yang memperagakan tokoh-tokoh di dalam cerita Moriz.

Semuanya belum seberapa jika dibandingkan dengan pengalaman Jonas saat bermain bersama Duo Bungsu. Dua kakaknya itu selalu mengajaknya bermain di halaman. Berguling-guling di rerumputan. Sampai mengajaknya berpetualang di sederet rumah kaca yang kesemuanya berisikan berbagai jenis tanaman buah, bunga dan sayuran.

Menurut penuturannya, Cieli suka sekali menjelaskan manfaat memakan buah yang ada disana. Cielo sering kali membuatkan mahkota menggunakan bunga yang ia rangkai, lalu mengenakkannya di kepala Jonas.

Masih menurut penuturan Jonas. Ia sering merasa kasihan jika melihat Duo Bungsu sampai bermandikan peluh tiap kali selesai melakukan berbagai kursus privat di rumah. Karena keduanya selalu menikmati berbagai jenis musik. Juga selalu menggerakkan tubuh sesuai ritme. Tak heran jika Joshua menghubungi Siva untuk mempekerjakan sederet guru tari terbaik. Mulai dari tarian tradisional, sampai berbagai macam tari klasik dan modern. Salah satunya adalah Balet, yang membuat tubuh mereka terlihat sangat lentur.

Karena Moriz dan Sion tak ingin meninggalkan Jonas sendirian di rumah, mereka meminta untuk memakai jasa guru privat di rumah saja. Lagi pula, keduanya memiliki studio musik pribadi. Seorang satu. Tak perlu berebut. Tak juga saling menyalahkan. Itupun misalnya ada barang yang rusak.

Namun begitu, Jonas sering kali merasa kebingungan memilih untuk melihat latihan siapa terlebih dulu. Tak seperti Duo Bungsu yang bisa melakukan secara bersamaan, karena keduanya masih dalam tahap basic. Moriz dan Sion sudah dalam tahap profesional. Jadi mereka harus melakukan latihan secara terpisah.

Akhirnya Sion menjelaskan pada Syafril. Jadwal latihan mereka sengaja dibuat berbeda setiap harinya. Jonas kadang lebih suka melihat Moriz bermain piano. Kadang lebih suka melihat Sion bermain biola. Jonas lebih suka kedua kakaknya memainkan gitar jenis akustik dari pada jenis elektrik.

Tak hanya memakai jasa guru privat untuk mengajarkan beberapa jenis instrumen. Adam bahkan meminta Rafael untuk memperkenalkan jenis musik, yang dulu membuat namanya terkenal, sebagai salah satu Disc Jockey terbaik. Sejak saat itulah, ada seorang guru tambahan yang mengajarkan mereka untuk membuat aransemen lagu. Berawal dari sana, akhirnya Moriz dan Sion memiliki ciri khas masing-masing. Terutama dalam hal memberikan sebuah perasaan di cara mereka memainkan alat musik.

Re:XXX [3rd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang