•• 27 ••

92 11 1
                                    


Liburan di Yogyakarta selama dua hari dua malam, adalah waktu yang sangat singkat. Kalau saja tidak ada urusan penting yang sangat mendadak, ingin sekali Arif menghabiskan waktu selama seminggu ke depan bersama Tunas dan Wafi. Mendekati waktu Subuh, mereka sudah berangkat menuju bandara. Hal tersebut mereka lakukan karena hotel tempat mereka menginap, memiliki jarak yang sangat jauh dari bandara.

Dari Yogyakarta, mereka terbang menuju Jakarta. Arif mendapat sebuah kejutan kecil. Mereka bertiga memang berpisah di Jakarta. Ternyata liburan Arif belum benar-benar selesai. Karena sebelum berpisah, Arif dipertemukan dengan Gavin, kakak ketiga Aruna.

Jika liburan ke Yogyakarta dilakukan tanpa rencana, maka untuk destinasi liburan selanjutnya, Gavin mengajak Arif menuju Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Tak seperti sebelumnya, kali ini Arif berangkat membawa setengah koper pakaian. Seluruh oleh-oleh yang Arif beli selama berlibur di Yogyakarta, sudah Tunas paketkan ke rumah orang tuanya. Paling tidak, seperti itu alasannya. Yang sebenarnya terjadi, Tunas memberikan perintah pada seorang Örtas untuk mengirim langsung ke rumah orang tua Arif. Mereka juga sudah berpamitan dengan orang tua Arif. Mengatakan bahwa putra mereka saat ini sedang diajak menemani Gavin liburan berdua.

Selama menunggu keberangkatan, Arif dan Gavin menghabiskan waktu berkeliling ke beberapa tempat di sekitaran bandara. Sisanya mereka habiskan waktu duduk santai di ruang tunggu.

Seperti halnya sebelum berangkat ke Yogyakarta, malam itu Arif juga belum tidur. Semalaman ia melakukan pergumulan dengan Tunas dan Wafi. Bahkan dengan polosnya, Arif mengatakan lubang pantatnya sampai terasa cenat cenut karena dihajar selama berjam-jam.

"Enggak sakit. Cuma... pengen lagi," ucapnya lirih.

Makanya, Arif sampai nekat meminta Tunas tetap menancapkan butt plug, yang ia pakai selama liburan di Yogyakarta. Benda itu baru tercabut setelah Arif dan Gavin sampai di tempat tujuan. Tentu saja, kontol Gavin yang menggantikan rasa kosong di liang anal Arif.

"Untung aja saya cowok. Kalo saya punya rahim, selesai liburan, saya pasti hamil!!!" Canda Arif sebelum bertemu dengan Gavin.

Sayangnya Arif belum tahu. Meski melakukan hubungan intim dengannya, Tunas dan Wafi tetap bisa menaruh benih di dalam tubuhnya. Cara paling aman adalah dengan melakukan modifikasi pada organ dalamnya. Seperti yang telah terjadi pada tubuh Syafril, karena rutin menyerap cairan tubuh kelima belas tunangannya, organ dalamnya berubah secara perlahan layaknya sistem reproduksi pada unggas.

Ada cara lain yang lebih mudah. Namun cara tersebut tentu saja tidak aman. Terbukti yang paling menyakitkan. Cara tersebut bisa dilihat dengan cara Aruna menyiksa Arman, Brandon dan Eric. Kalau Aruna tak memberikan perintah untuk melakukan regenerasi ulang pada tubuh mereka, tentu saja ketiganya mati dengan cara mengenaskan.

Tak seperti dengan dua kakak tertua Aruna, untuk bulan madunya bersama Gavin, Arif yang memulai semuanya terlebih dahulu. Mulai dari ciuman panjang sembari menanggalkan pakaian masing-masing. Lalu mengulum habis kontol tebal Gavin di ranjang.

Sama seperti kedua kakak tertuanya, Gavin juga memiliki stamina tahan banting. Arif sudah mengeluarkan semua jurus jaran goyang, yang ia pelajari selama berlibur di Yogyakarta. Tapi belum sekalipun Gavin menunjukkan tanda-tanda akan ejakulasi. Justru Arif yang terus saja membanjiri perut Gavin dengan cairan pre-cum miliknya.

Gavin sempat meminta jeda untuk mengisi perut masing-masing. Suara perut mereka terdengar cukup keras. Sampai membuat Arif hanya bisa terbengong-bengong sebentar. Kemudian tertawa bersama.

Mereka menikmati hidangan makan malam sambil melihat matahari hari terbenam di teras kamar. Sungguh suasana yang romantis. Sejenak Arif teringat dengan Aruna. Di waktu senggangnya itu, ia mencoba untuk menghubungi Aruna.

Re:XXX [3rd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang