•• 20 - B ••

142 15 6
                                    

"Kak Tu sudah minta ijin ke Ibu mertua nih," ucap Tunas

Arif sedang berbaring menelungkup. Ia baru selesai mandi. Membersihkan diri dari keringat dan sperma Tunas dan Wafi. Penampilan Arif beberapa menit sebelumnya, terlihat seperti baru saja selesai dimandikan sperma. Terlihat kelelahan usai digilir, seperti angan-angan Arif, hingga membuat anusnya terasa kebas.

"Ibu mertua..." Arif mendengus mendengar ucapan Tunas.

"Malam ini kamu nginep disini. Temani kami."

"Besok jebol nih pantat..." Arif meremas pelan pantatnya sendiri.

"Bukannya kamu seneng dijebol, Rif?"

Wafi yang baru saja masuk ke dalam kamar, langsung merebahkan diri. Menggunakan bongkahan pantat Arif sebagai bantalan wajahnya. Sesekali menciumnya gemas. Tapi tujuan utamanya adalah untuk mengobati liang anus Arif yang kebas dan menjadi bengkak usai mereka gilir tadi.

Arif tak menolak saat Wafi melebarkan kedua kakinya. Ia bahkan mengangkat sedikit pinggulnya. Tunas membantu melebarkan belahan pantat Arif. Mempersilahkan Wafi memberikan pengobatan, yang terlihat seperti sedang melakukan rimming. Itu adalah tekhnik yang baru saja ia dapatkan dari Damian.

Wafi baru tahu, selain bisa membuat liang anus manusia menjadi relax sebelum melakukan hubungan anal, ternyata liur mereka bisa juga mengobati luka yang terjadi akibat liarnya rojokan mereka. Maka dari itulah, manusia jelmaan seperti mereka yang lain, bisa membuat nyaman manusia Bumi tiap kali berhubungan intim. Tak heran jika mereka tak perlu menggunakan pelumas lain. Cukup menggunakan liur saja.

"Dasar alien perjaka!"

Wafi merasa malu mendengar celetukan Damian. Sementara Tunas hanya tertawa saja. Karena ucapan Sang Tuan Besar, walaupun kadang terdengar kasar, tapi memang benar adanya.

Arif terlihat tidur sangat nyenyak setelah Wafi memberikan pengobatan darurat tersebut. Damian sudah menjelaskan sebelumnya, ada sedikit efek samping yang kadang membuat manusia Bumi tertidur pulas seperti itu.

Hal tersebut terjadi karena selama ini aura yang Aruna miliki memang memiliki efek samping menghabiskan energi dan stamina Arif. Beruntung Arif bersedia menjadi "istri" dari keempat kakaknya. Kalau tidak, Arif terancam memiliki usia pendek.

Cairan sperma yang sengaja Tunas semburkan ke dalam liang anus Arif, membantu memperbaiki kualitas stamina tubuhnya yang mulai melemah. Arif yang kadang terlihat mager, merupakan ciri-ciri awal terserapnya stamina tersebut. Vagina Aruna memang memiliki kenikmatan tiada tara. Tapi efek sampingnya bisa sangat mematikan.

Aruna menyetujui usulan Ibu Arif untuk mengakhiri pertemuannya dengan Arif pukul sembilan malam, karena pada jam tersebut ia masih harus melampiaskan dendamnya pada Eric.

Karena Aruna tak akan siap kehilangan pria yang mencintainya sepenuh hati, ia harus bersedia membagi Arif pada empat orang kakaknya. Karena mereka memiliki peran penting untuk mengembalikan stamina dan metabolisme pada fisik dan mental Arif.

Arif sering mengambil peran melayani Aruna bak seorang Ratu. Sementara kini, empat orang kakaknya akan melayani Arif seperti seorang Raja. Karakter kekuatan empat orang kakaknya bertolak belakang dengan Aruna. Terutama selama dendam kesumat Aruna belum tuntas terlaksana.

Setelah tidur selama dua jam, Arif terbangun sekitar pukul empat sore. Sesaat setelah membuka mata, Arif terengah-engah. Butuh beberapa menit untuk menyadari asal muasal timbulnya rasa penuh di dalam perutnya. Sampai ia melihat Tunas tersenyum diatas tubuhnya. Dan secara perlahan menyadari kalau kontol gemuk nan panjang milik Tunas, sudah amblas memenuhi liang anusnya. Terasa sampai di area pusar.

Re:XXX [3rd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang