•• 42 - D ••

39 7 0
                                    

Selama tak bisa bertemu dengan Ruben, yang dilakukan Atlas untuk mengisi waktu luangnya adalah hangout dengan Ardo. Seperti temannya yang lain, Ardo terkejut saat mengetahui Rico adalah salah satu dari sepupu dekat Atlas dan Troy. Dari Atlas pula, Ardo mengetahui bahwa Rico resmi bertunangan dengan Troy.

"Mereka tinggal satu atap sekarang," ucap Atlas.

"Trus pasangan lu yang mana? Syafril?"

"Bukan. Tuh yang disebelah Syafril."

"Oh. Yang ini? Video pendek mereka mangku bocah ini munculin spekulasi kalo mereka couple. Apalagi sikap acuh cowok di sebelahnya."

"Dia lagi sakit waktu itu," Atlas menjelaskan. "Sepuluh menit setelah video itu di posting, Ruben pingsan. Sampe bikin semua orang kaget. Terutama Rico. Mereka deket banget soalnya."

"Rico?"

"Elu pernah ngeliat Rico cemas sampe pucet?"

"Boro-boro! Selama gue kenal dia... Rico tuh cowok paling dingin yang pernah gue kenal."

"Dia cuma dingin ama elu kayaknya."

"Sampe sekarang, gue gak tau salah gue apa."

"Bukan salah lu."

"Salah siapa dong?"

"Bokap kalian."

"Tapi Rico deket ama Bokap dia. Rico juga deket ama Bokap gue."

"Elu cuma tau dari luar. Buktinya elu gak pernah tau Rico jadian ama Bang Saul."

Merasa di skak mat, Ardo langsung bungkam. Untuk yang satu itu, Ardo benar-benar merasa kecolongan. Ternyata selama ini Rico selalu mencari tahu keberadaan Saul. Padahal mereka sedekat itu. Tapi Rico tak pernah menyadarinya.

Ardo juga baru tahu, Rico mengidap sebuah syndrome aneh sejak kecil. Jika ia sudah fokus akan sesuatu, maka ia tak akan bisa mendengar dan tak mempedulikan sekelilingnya. Mungkin itulah yang menjadi penyebab sikap dinginnya selama ini.

Ardo merasa menjadi sosok yang paling dekat dengannya. Tapi Ardo tak pernah mencoba memahaminya. Ia malah selalu menyalahkan Rico. Mungkin itulah sebabnya, Rico tak pernah menyukainya. Rico secara perlahan membencinya.

"Gue cinta Rico... Semua hal yang gue lakuin selama ini, karena gue selalu nguber-nguber dia. Gue selalu pengen memahami isi kepalanya. Tapi semakin gue deket, Rico semakin menjauh."

Atlas menghela napas. Bukan pertama kalinya Ardo mengatakan itu. Bahkan waktu Rico membuatnya pendarahan beberapa bulan yang lalu, Ardo langsung memberinya maaf. Ardo benar-benar dibutakan cinta. Kadang Atlas merasa iri, bagaimana ia bisa semudah itu memberikan maaf.

Tapi saat Atlas bercermin, ia juga tak pernah bisa membenci Ruben. Saat ia merasa cemburu dengan hubungan antara Ruben dengan Arlan, semakin besar kerinduan yang ia rasakan. Bukan hanya kepada Ruben. Ia juga merindukan Arlan. Ia juga ingin memanjakan Arlan. Atlas begitu merindukan mereka. Ia ingin bertemu sekali saja. Tapi Ximon melarang.

Atlas selalu menuntut penjelasan. Kenapa mereka memberikan restu. Tapi sekarang melarangnya untuk bertemu. Bahkan melarang Ruben menghubunginya. Larangan juga berlaku untuknya.

Sedang pusing dengan masalahnya sendiri, ia malah mendatangi Ardo. Mungkin salahnya juga merasa peduli pada orang yang selalu menolak kepeduliannya. Ardo egois. Ia selalu memikirkan dirinya sendiri. Selalu merasa yang terbaik, tapi tak pernah mengakui kekurangannya.

Ponsel Atlas berdering. Ia membaca nama Troy di layar ponselnya. Tanpa berpikir panjang, Atlas langsung menerima panggilan tersebut.

"Apa Troy?"

Re:XXX [3rd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang