1. (Bertemu kembali)
Walaupun kita udah gak seperti dulu lagi, Setidaknya aku masih bisa melihatmu lagi, tapi sakit.
-Aa
HAPPY READING
Sore ini, Seorang gadis berjalan menyusuri jalanan sambil membawa bunga ditangannya. Gadis itu berinisial AA, gadis yang dulunya ceria, asik, baik, lucu, tapi sekarang gadis itu sudah berbeda, Pendiam, murung dan juga tak terlalu memperdulikan sekitar. Masa lalu lah yang membuat gadis itu berbeda, ditinggal oleh ayah dan bundanya pergi untuk selama-lama nya, dan juga ditinggal oleh pacarnya, padahal baru seminggu official.
Tiga luka. Sangat sakit bukan. Tetapi gadis itu mencoba untuk kuat namun Gagal. Kekecewaan yang begitu besar.
Gadis itu berbelok menuju makam ayah dan bundanya, gadis itu berhenti di makam ayahnya terlebih dahulu.
"Ayah, bunda Aqeela datang." Ucapnya lemah, ia menatap kedua gundukan tanah itu secara bergantian. Lalu gadis itu ambruk di gundukan tanah ayahnya.
Dia Aqeela Auresdya.
"Ayah, ayah janji kan mau ajarin Aqeela ngelukis dulu. Sekarang Aqeela sudah bisa ayah. Ayo lihat anak gadis mu ini melukis, Qeela mau ngelukis ditemani oleh ayah." gadis itu tidak bisa membendung air matanya hingga akhirnya, mengalir deras diwajah cantiknya.
Gadis itu beralih pada makam bundanya. "Bunda, bunda juga janji kan mau ajarin Qeela masak, biar suatu saat Qeela punya suami, Qeela tidak perlu membeli makanan di luar, Tapi bunda bohong sama seperti ayah hiks, kalian berdua sudah mengingkari janji hiks." lirihnya.
"Bunda, Qeela gak sekuat apa yang Bunda dan Ayah kira, Qeela lemah, Qeela gak kuat."
Aqeela memeluk gundukan tanah Ayah dan ibundanya secara bergantian. Namun, Seseorang menepuk pundak Aqeela, Aqeela menghapus air matanya, Aqeela pun mendongak, lalu berdiri.
"Ngapain Lo." Tanyanya. Raut wajah kini berubah drastis. Dari yang semula berlinang air mata kini berubah datar.
"Kalau sedih, sedih aja gak usah disembunyiin lewat muka datar Lo itu. Jelek!" Ucap lelaki didepan Aqeela.
"Berisik Lo!" Sahutt Aqeela dingin.
"Bunda, Ayah, Aqeela pamit dulu ya. Kapan-kapan Aqeela pasti main kesini lagi." Batin Aqeela.
Tanpa kata Aqeela pergi meninggalkan makam itu, tidak sedikit pun kata keluar dari mulutnya untuk laki-laki brengsek macam diaa.
"La tunggu." lelaki itu mengejar Aqeela, namun tidak digubris oleh Aqeela, Aqeela masih tetap berjalan.
Kini Aqeela sudah keluar dari area pemakaman.
"Gue minta maaf, Gue ngaku gue salah, maafin gue tolong." Mohon laki-laki itu kepada Aqeela, Aqeela pun memberhentikan langkah kakinya.
Aqeela memutar bola matanya malas. "Gak usah basa basi, Gue gak suka orang basa basi, Termasuk Lo!"
"Lo mau gak balikan sama gue, gue janji gak akan lagi nyakitin hati Lo."
Aqeela tertawa hambar. "Hahaha. APA?!!!!" Ujar Aqeela disertai lirikan sinis.
"Setelah apa yang Lo lakuin ke gue dulu? Gak mudah lupain itu semua Farrell, sakit hati yang Lo berikan ke gue dalam banget, dan sekarang Lo mau minta balikan sama gue, gak salah Lo? Gue butuh 1 tahun buat lupain itu semua!!!!"
"Maafin gue La," lirih lelaki itu, dia adalah Farrell Mahendradatta, mantan Aqeela.
"Dan sekarang Lo mau balikan sama gue? Gak semudah itu Anjing!!" Finish Aqeela lalu pergi meninggalkan Farrell begitu saja.
"La Ella, tolongg maafinn gue. Please!!"
"Gak usahhh Lo ngikutin gue! Sampai berani ngikutin gue, tanggung sendiri akibatnya." Peringat Aqeela.
Mengapa dunia sangat sempit? Padahal Aqeela berharap tak lagi ingin bertemu manusia spesies Lucifer macam Farrell.
"Sial!!! Ella kenapa beda sekarang?"
"Kalau mau bales dendam, bales dendam aja, gak usah bawa-bawa orang terdekat gue!" Kata Aqeela yang masih mendengar ucapan Farrell barusan.
Kening Farrel mengerut. "Siapa yang bilang bales dendam? Gue itu masih sayang sama Lo, gak mungkin gue dendam sama Lo."
Aqeela menyeringai. "Gue gak yakin kalau Lo gak ada dendam sama gue!" Ucap Aqeela, lalu pergi meninggalkan Farrel yang mematung ditempat.
"Kalau gini caranya, gue yakin Ella gak bakal mau balikan sama gue."
Farrell mengacak rambutnya frustasi. "Ahh anj*ng! Ngapain gue dulu pakai segala ninggalin Lo sihh La!"
Farrel keluar dari area pemakaman, lalu menuju sepeda motor nya terparkir.
"Andai waktu bisa diputar ulang, gue gak bakal milih ini tuh cewe, dan pasti sekarang gue udah bahagia sama Lo La."
"Benar ya kata pepatah 'Penyesalan selalu berada diakhir', tapi kalau dipikir-pikir setiap manusia pasti juga pernah ngerasain yang gue rasain sih."
"Ya walaupun beda cara ngalaminya. Mungkin gue karena Cinta, diluar sana karena peluang untuk cari kerja, misal: itu orang lagi cari kerja, Kebetulan ada beberapa brosur tertempel. Ia tertarik ke brosur A, tapi di sisi lain ada brosur B yang lebih menarik, Pasti dia terpikat dari brosur A ke B, otomatis dia milih brosur B lah ya? disaat dia nyari dimana lowongan brosur B itu, eh malah penuh. Lalu, dia kembali lah ke tempat brosur-brosur itu terpampang, Dia pun memilih brosur A, dan ternyata brosur A juga udah gak nerima," Ujarnya bicara sendiri.
"Itu juga namanya penyesalan, gak berbanding balik kaya gue. Sama-sama nyesel!"
"Tapi gue juga gak salah sih, kalau ada yang lebih menarik, kenapa tidak? Hahaha." Ucapnya diakhiri tawa.
"Ah, udah lahh. Gue mau pulang. Bentar lagi hujan turun."
"ELLA TUNGGU GUE YAA!!"
"LO HARUS TERIMA CINTA GUE!!"
***
TO BE CONTINUED
Revisi : 07-07-23
09-11-22
KA
KAMU SEDANG MEMBACA
kesayangan AQEELA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] [Vote dan komen, juga yaa!!] JANGAN JADI SILENT READER, OKE? Aqeela Auresdya, gadis dengan tiga luka di masa lalu, bertemu dengan Rassya Argamahendra, cowo yang cuek dan dingin jika bersama orang lain. Jika ia sudah menganggap...