Remuk.
Rasanya tak ingin bangun dari tempat tidurnya. Lelah dan emosi bersatu dalam tubuhnya, rasanya ingin melahap Sean detik itu juga.
"Apes banget sih gue, acara weekend gue hari ini harus kacau gara-gara bocil lucknut itu."
Emosinya semakin menjadi saat ia mengingat, bahwa tadi ia juga bertemu putra CEO yang juga pemilik SMA Sastra Garuda. Arderas, putra dari Jeffryan Dafri Razhantara.
"Cowok aneh!"
"LO COWOK ANEH! JAUH-JAUH LO DARI GUE!"
ㅡㅡㅡ
Arderas, cowok itu sedang berdiri di balkon kamarnya. Menikmati angin malam, ditemani segelas coklat panas. Ia memejamkan matanya, merehatkan tubuhnya dari segala aktivitas yang menyiksanya hari ini.
"Niatnya mau jalan santai, malah dikerjain bocil freak!"
Apa karma gue ya? Gara-gara mau ngerjain cewek gajelas itu, malah gue yang dikerjain.
Ah, shit. Ga peduli, seorang Arderas gak seharusnya peduli soal beginian. Tapi kalo boleh jujur, kaki gue mau patah rasanya.
Gila aja anjing, gara-gara bocil Prik itu narik gue kesana kesini, hampir satu taman gue puterin.
Enggak gue doang, nenek lampir itu juga.
"Ngomong-ngomong tuh cewek lagi ngapain sekarang?" gumam Eras.
Detik selanjutnya, Eras menggeleng dengan cepat sambil mengerjapkan matanya. "Apaansi? Ngapain lo jadi nanyain cewek gila itu coba?!"
"Tapi kasian juga, kalo ga nge-reog pasti kesurupan. Siapa tau dia butuh gue beliin koyok cabe satu truk? Gue tebak, tebakan gue bener." Eras bermonolog.
Ujung-ujungnya cowok itu mengirim pesan pada musuh keduanya setelah Aurel, kakak perempuan Eras yang merupakan calon Presdir di perusahaan papanya.
"Den, Eras. Ayo turun, makan malam." Panggil Bi Wendah dari luar kamarnya.
"Iya, Bi. Bentar lagi."
"Laper."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDERAS [END]
Teen FictionIni tentang Arderas Keyvan Razhantara. Sang pewaris perusahaan sekaligus badboy di SMA Sastra Garuda. Ketua Carventous, memiliki paras bak pangeran surgawi, kisahnya mulai menarik saat kehadiran Dara sebagai murid baru yang cantik, tegas, dan selalu...