[24] BAPER

1.9K 62 1
                                    

aaaaaa hari ini hari terakhir liburr :(

Btw besok Senin guys👻

Happy reading! jangan lupa vote and comment💫

Brak

Bruk

Brek

Sesampainya di rumah. Dara grabak-grubuk mengganti pakaiannya menjadi pakaian santai alias rumahan. Motor juga sudah ia parkirkan di tempat semula. Pokoknya jangan sampe ketahuan kalau Dara abis dari luar juga.

Setelah semua beres. Kini cewek itu berpura-pura sedang memakan cemilan sambil menonton film di ruang tengah. Sekitar 3 menit kemudian, terdengar suara mesin motor. Itu pasti Arderas yang baru sampai. Dara otw pasang muka santai dan bersikap seolah-olah tak tau apa-apa.

"Jangan sampe gue dicurigain nih."

CKLEK

Dengan kondisi wajah penuh luka lebam. Arderas berjalan dengan muka masam menghampiri Dara yang lagi duduk diatas sofa.

"Siapa yang suruh makan kinderjoy gue?"

"Eum?" Dara kaget. Kirain kenapa tuh anak nyamperin. Taunya gara-gara kinderjoy dia dimakan. Satu doang padahal.

"Oh, minta satu." Ucapnya. Detik selanjutnya ia langsung berpura-pura fokus pada film yang sedang ia tonton. Dan, ternyata itu cowok masih diem ngeliatin. Ditambah mukanya julid bener. Kayak gak ikhlas satu kinderjoynya  dimakan sama Dara.

Dara ngelirik sinis, "apa liat-liat?"

"Itu muka lo kenapa lebam-lebam?" Dara berpura-pura bertanya meski sudah tau.

Cowok itu malah pergi tanpa menjawab sepatah katapun.

"Lah? Ditanya malah pergi? Aneh lo!" gerutunya.

Lima menit kemudian, Arderas balik lagi. Cowok itu kini hanya memakai kaos putih polos dan celana drawstring. Ia kembali sambil membawa baskom berisi air dingin dan handuk kecil serta kotak P3K.

Brak

Cklek

Dateng-dateng ngeselin! Ia menaruh baskom dan kotak P3K-nya di atas meja. Habis itu seenak jidat matiin tv-nya.

"Heh! Kok dimatiin sih?!" protes Dara.

Arderas tak mendengarkan. Cowok itu malah berbaring diatas sofa dan menjadikan kaki Dara sebagai bantalannya. Cowok itu memejamkan mata sambil menunjuk-nunjuk luka lebamnya.

"Obatin," kata Arderas.

"Hah-"

"Tolong." Selanya.

Dara cuma garuk-garuk kulit kepalanya karena canggung. "Emang lo gabisa ngobatin sendiri?"

"Ga, udah cepet lo obatin."

"Emm ..."

"Buruan." Arderas melek bentar abis itu merem lagi.

Dara menarik napas panjang kemudian menghembuskannya. Canggung, gugup, deg-deg-an, semuanya jadi satu. Dara mulai ngambil handuk kecil di dalam baskom berisi air dingin dan ngompres luka lebam di wajah Arderas.

Biasanya digalakin, ini mendadak pasrah.

Gue curiga ini cowok cuma modus deh.

"Tadi ada cewek." Ucap cowok itu.

"Banyak." Balas Dara malas.

"Dua orang."

"Hm, terus?"

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang