HALOOOOOOO👋👋👋
MAAF YAAAA BARU UP LAGI :(
SIBUK PERSIAPAN UPRAKKK
YAUDAH HAPPY READING ~
Setelah merasa lebih baik. Arderas ngajakin Dara pulang duluan ke Jakarta. Dara setuju, takutnya kalau istirahat di area camping malah keganggu sama kegiatan anak-anak. Kalau di rumah kan lebih enak. Meskipun begitu, mereka kembali ke area camping terlebih dahulu untuk membereskan barang-barang mereka.
Sampai disana, ternyata barang-barang Arderas udah dikemas duluan sama Arka. Alhasil, itu anak cuma duduk istirahat di tenda P3K sambil nunggu Dara selesai beresin barang-barangnya.
Enak ya, punya temen kayak Arka. Beda lagi nasib Dara, bukannya dibantuin, Clarice sama Isyana malah nanya-nanya hal-hal yang gak penting. Kalau satu lagi, Abel, gatau kemana. Sejak malam kemarin udah gak keliatan lagi wujudnya.
ㅡㅡㅡ"Nih, pak Ketu. Kurang baik apa gue?" Arka memberikan tas ransel berisi barang-barang milik Arderas.
"Ya, makasih."
"Perasaan dikit banget yang lo bawa? Seriusan segini doang? Si Jigar aja sampe dua koper asal lo tau." Kata Arka. Sudah kebiasaan cowok ituㅡArderas yang malas membawa banyak barang kalau kemana-mana. Kalau kurang ya tinggal beli baru. Jangan heran banyak barang-barang kepunyaan dia yang sering gak kepakai.
"Istri gue di mana?" tanya Arderas.
"Ohh, istri ... jiakh, jadi udah saling menerima nih? Ciee."
"Berisik, maksud gue biar cepet pulang. Kali aja lo tau dimana dia, gausah mikir macem-macem."
"Ohhhh ..."
"Ck, tau gak?!" sentak Arderas.
"Kalem bro, kalem. Gue ga liat sih, paling di tenda dia kali, masih beresin barang-barangnya. Kalau gak, ya lagi pamitan sama temen-temennya."
"Gue cabut kalo gitu," celetuk Arderas.
"Lah, mau kemana lo? Nyariin bini lo?"
"Hm."
Arka bergeleng heran, "terpantau dua orang bakalan kena karma bulol."
"Bucin tolol. Tapi sama-sama gak mau ngaku."
🌺🌺🌺
"Ini maksudnya apa ya?" Sekumpulan bunga yang sudah dirangkai menjadi buket dipegang oleh Dara.
"Kayaknya gue baper sama lo deh, waktu kita nyanyi bareng malem itu."
"..."
"Jadi, gimana? Lo terima gue gak?"
Dara mengembalikan buket bunga yang sebelumnya diberikan Noval, "sorry."
Dengan cepat, cowok itu menolak sambil memaksa Dara menerima buket bunga itu. "Kasih gue kesempatan, please?"
"Gak bisa." Muka Dara langsung badmood.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDERAS [END]
Genç KurguIni tentang Arderas Keyvan Razhantara. Sang pewaris perusahaan sekaligus badboy di SMA Sastra Garuda. Ketua Carventous, memiliki paras bak pangeran surgawi, kisahnya mulai menarik saat kehadiran Dara sebagai murid baru yang cantik, tegas, dan selalu...