[84] HAPPY? ENDING?

3.2K 38 9
                                    


Holaaa

Akhirnya kita sampai di ujung kisah Dara dan Eras🤏

Absen dulu dong, kalian :

Pembaca lama

Pembaca baru

Pembaca ulang

Jangan lupa vote&komen !

ㅡㅡㅡ

Dua mobil ambulans tiba di depan pintu masuk IGD dengan ditandai suara sirine. Roda brankar berputar dengan cepat beriringan dengan langkah kaki tenaga medis termasuk petugas ambulans. Kedua pasien dalam keadaan kritis, darah segar mengalir dan membasahi pakaian mereka. Pasien laki-laki yang masih setengah sadar, sementara pasien perempuan tidak membuka matanya.

"Da ... Ra ..." Dua suku kata terakhir yang terucap oleh pasien laki-laki sebelum akhirnya beliau kehilangan kesadaran sepenuhnya.

Pasukan berbaju hijau di dalam ruangan bersifat steril itu telah memulai operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasukan berbaju hijau di dalam ruangan bersifat steril itu telah memulai operasi. Kantung darah mulai di transfusikan terhadap pasien. Operasi berlangsung kurang lebih 5 jam.

Di luar sana, ada orangtua mereka yang terus-menerus memanjatkan doa dengan isak tangis memohon hasil yang terbaik. Maudyㅡ mamanya Dara sempat pingsan sebanyak 4 kali sebab memikirkan keadaan putrinya di dalam sana.

Lalu, Jeffry sempat bertikai di resepsionis, mengancam tenaga kerja di rumah sakit itu. Ia juga menawarkan dokter-dokter terpercaya melalui koneksinya demi keselamatan putranya. Ya, dan menantunya juga. Jeffry yang terlihat stress dan lelah itu ditenangkan oleh Afgan. Meminta maaf atas kekacauan yang dilakukan Jeffry, rekan sekaligus besannya.

"KALO SAMPAI ANAK SAYA KENAPA-NAPA, ANDA SEMUA YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT INI SAYA TUNTUT!" Begitu ancamannya. Suster yang bertugas di resepsionis telah diamankan sementara sangking takutnya.

Kriett ...

"Keluarga pasien?" ucap seorang dokter bertubuh gagah dengan baju hijaunya keluar dari ruang operasi.

"Dokter? Gimana operasinya, Dok? Lancar, kan? Anak saya selamat, kan?! JAWAB SAYA DOKTER! JANGAN DIEM AJA!" Maudy langsung menyerobot sang dokter.

"Sayang, tenang dulu, sabar ya? Operasinya pasti berhasil, kamu tenang, oke?" bujuk Afgan, menarik sang istri dan mendekapnya.

"Gimana operasinya, Dok?" tanya Aurel. Mata gadis itu juga terlihat sembab.

"Alhamdulillah, operasinya lancar, pasien laki-laki mengalami cedera terutama di bagian kepala dan patah tulang tangan kiri. Namun kondisi pasien masih dalam keadaan kritis untuk saat ini."

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang