[25] RISIH

1.8K 60 3
                                    

update juga akhirnyaa 🔥







"Gimana disana?"

"Aman. Lo bisa gak sih jangan nelponin gue terus! Bisa-bisa gue ketahuan!"

"Yaelah, santai aja kali."

"Pala lo santai!"

"Oke. Selidikin terus mereka."

"Iya, iya! Tenang aja sih! Gue tau tujuan gue kok!"

"Idih, sombong amat. Emang apa yang udah lo lakuin?"

"Easy. Cuma nyoret-nyoret motor mereka doang sih."

"Anjing?!"

"Apa anjing-anjing? Hah?!"

"Lo gak ketahuan kan?"

"Ya enggaklah! Orang gue lakuin waktu jam pelajaran."

"Lo gak ninggalin jejak apapun kan?"

"Denger ya, Felix. gue gak bakal seceroboh itu kali. Gue pastiin gue ga akan ketahuan."

"Siap nyonya."

"Gue gedik lu kalo ketemu. Btw Samuel apa kabar?"

"Telponan ama siapa, yang ditanyain kabar siapa."

"Ck, jawab aja si."

"Baek noh, baek. Masih napas orangnya."

"Thank uuu, Lix."

ㅡㅡㅡ

"Tai lah! Sia-sia kesana, ketuanya aja gak keliatan batang idungnya!" gerutu Jigar.

"Bisa-bisanya Samuel gak muncul sementara anak buahnya mati-matian kemaren," tambah Jeandra.

"Cewek kemarin siapa, ya?" gumam Arderas.

"Oh iya! Baru inget gue! Masa tiba-tiba ada disitu." Ujar Jigar.

"Kayaknya bukan cewek sembarangan, buktinya dia jago beladiri." Tambah Jeandra.

"Sebenernya gue kepikiran seseorang. Tapi gak yakin itu dia." Ungkap Arderas.

"Serius? Kenapa gak yakin?"

"Soalnya aneh."

"Cih, elo kali yang aneh!"

"Masalahnya gue nemuin pakaian yang persis banget dipake sama tuh cewek, ada di mesin cuci gue." Kata Arderas.

"Jangan-jangan Kak Aurel?" tuduh Jigar.

"Gak mungkin lah, gue aja gak tinggal serumah lagi sama dia."

"Terus siapa?"

"Kalo gak dirumah, terus lo tinggal dimana?" tanya Arka. Akhirnya cowok itu berbicara sebab sejak tadi ia diam saja.

"Rumah gue sendiri."

"OMAYGAT?? JADI UDAH TINGGAL BERDUA??"

Jigar kumat.

"Hm, mulai dah, mulaiii." Jeandra udah pasrah duluan.

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang