[18] DIA SIAPA?

2.4K 74 5
                                    


Vote & komennya jangan lupa yaa🤩
Btw, selamat liburannnn😼

Sedikit catatan, bahasa yang digunakan bisa berubah-ubah, entah baku maupun tidak baku.

Selamat membaca 🔥

Habis sarapan bubur ayam. Mereka berdua langsung tancap gas menuju supermarket buat beli bahan makanan.

"Gue ikut ke dalem?" tanya Arderas bingung.

"Yaiyalah! Masa gue belanja sendiri?"

"Gue gak ngerti yang beginian." Ungkap Arderas sambil garuk-garuk kebingungan.

"Ck! Lo mah tinggal bayar aja nanti." Kata Dara.

"Gue?"

"Nenek moyang lo!" kesal Dara, "yaiyalah! Lo tuh udah di sekolahin kok gak pinter-pinter sih?"

"Ngaco lo! Udah ayo!" ajak Arderas sambil menggandeng tangan Dara.

"Lepas ih!" Dara menarik tangannya secara paksa sampai terlepas dari genggaman Arderas.

"Apaan sih?" Arderas jengkel.

"Gausah pegang-pegang."

"Gak masalah kali, kan udah halal."

"Y-ya gue gak mau!"

"Terserah lo."

Dara milih ngibrit duluan sambil ngambil troli, ninggalin Arderas sendirian di belakang.

"Dasar istri durhaka." Gumam Arderas habis itu nyusul Dara.

ㅡㅡㅡ

Gak terasa itu troli udah setengah penuh. Entah apa aja yang Dara masukin ke dalam troli daritadi. Yang penting mas suami yang bayar.

"Lo beli apa aja? Banyak banget?" tanya Arderas yang jalan di sampingnya sambil ngeliatin isi troli.

"Beli keperluan lah." Jawab Dara tanpa menoleh dan fokus milih-milih barang.

"Emang segini banyak bahan makanan?" Arderas kepo.

"Lo kira kita butuh bahan makan doang? Nyuci baju, ngepel, dan lain-lain juga kali. Udah lo diem aja deh kalo ga ngerti." Ucap Dara.

Mereka pun pindah ke lorong yang dipenuhi snack. Lumayan buat ngemil Dara kalo bosen dirumah. Sementara Dara milih-milih snack, diam-diam Arderas juga ikutan milih Snack.

Arderas menemukan jajanan kesukaannya, ia buru-buru mengambilnya mumpung Dara tidak melihat. Ia menyembunyikan jajanan itu di tengah-tengah tumpukan barang dalam troli. Sebisa mungkin gak dilihat sama Dara.

Sudah selesai memilih snack, Dara mengecek kembali segalanya yang butuhkan. "Sip, udah semua!" Dara bermonolog.

Ngeliatin Arderas yang cuma mondar-mandir sambil ngeliatin macam-macam snack yang tersusun rapih di rak, bikin Dara bingung. Itu cowok sebenarnya nyari apaan daritadi.

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang