[3] ARDERAS KEYVAN RAZHANTARA

5K 154 12
                                    


Klik icon bintang di pojok kiri bawah dulu sebelum membaca!😉

Ambil baiknya, buang buruknya!





Sejak tadi Dara hanya duduk di kursinya, melihat-lihat feed Instagram sekolahnya. Dengan tujuan, ingin tau seluruhnya yang belum ia ketahui tentang sekolahnya itu.

Hingga gadis itu, Clarice. Datang untuk mengajaknya segera berganti baju, sebab setelah ini pelajaran olahraga. Dara memasukkan handphone-Nya kedalam saku bajunya, kemudian beranjak membuntuti Clarice.

Melihat tali sepatunya lepas, Dara berpikir untuk membetulkannya dan menyuruh Clarice pergi duluan jika mau.

"Duluan aja, Clar. Gue ngiket tali sepatu dulu." Titah Dara sambil berjongkok dan mengikat tali sepatunya.

"Ah, gapapa. Gue bareng sama lo aja, ntar lo nyasar lagi. Ruang ganti baju disini gak cuma satu atau dua, setiap kelas punya ruang masing-masing. Gimana gak gede banget ni bangunan." Kata Clarice.

"Ohh gitu ya?"

"Heem!"

"Dah, ayo, Clar." Ajak Dara.

BRUK!

"Akh!"

"Shit!"

"Eh, Dara?! Lo gapapa?!" Clarice panik pasalnya cewek baru itu tersungkur sehabis ditabrak seseorang yang tubuhnya tinggi, dada yang bidang, serta rambut model Comma Cut berwarna hitam pekat.

"Gapapa, Clar." Dara bangkit lalu menepuk kedua telapak tangannya membersihkan debu-debu yang sempat menempel dari lantai.

"Elo kalo jalan merem atau melek sih? Sengaja kan nabrak gue?!" marahnya tak terima.

Dara melihat ke arah laki-laki itu. "Elo lagi?" kata Dara dengan nada meremehkan.

Dara terkekeh, "Ck, lo yang nabrak lo yang marah. Aneh!"

"Psh, dia yang waktu itu lo palak bego!" bisik Jigar di telinga Eras.

"Ohhh, elo ya? Cewek judes, kasar, galak, gak sopan lagi." Sindir Eras.

"Oh, inget lo? Baguslah. Gue kira pikun." Balas Dara tak ada takut-takutnya.

"Anjir, itu Kak Arderas, Dara. Lo jangan macem-macem deh sama dia! Udah ngalah aja, daripada makin panjang urusannya!"  bisik Clarice memberi tahu.

"Ohhh, jadi ini yang namanya Arderas itu?" Dara bersedekap dada  sambil memanggut-manggut meremehkan sosok yang ditakuti di sekolahnya itu.

"Iya, kenapa? Bagus kalo lo udah tau. Sekarang, minta maaf. Sama gue." Titah Eras.

"Gak mau. Bukannya elo yang harusnya minta maaf?"

"Anjir, si Dara kayak punya nyawa 100 aja, bisa-bisanya dia ngelawan badboy modelan Arderas. Harusnya Abel sama Isa ada disini nih, sayang banget mereka gak liat ini." Batin Clarice yang hanya diam menyaksikan keberanian seorang Aldara Theana.

"Minta maaf sekarang." Ulang Eras sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Elo yang nabrak. Kak AR-DE-RAS."

"Wah, kacau nih, kacauuuu!!" ujar Arka yang terkejut bukan main. Baru kali ini Eras yang jelas badboy  SMA Sastra Garuda itu gak ditakuti sama sekali oleh cewek yang satu ini.

"Gue suka nih yang begini-begini, siapa tau nih cewek bakal jadi cewek kedua yang bakal Eras hindarin setelah Kak Aurel." Tambah Jigar penuh keyakinan.

"Hahahaha! Setuju gua sama lo! Mana kalau diliat-liat nih cewek sifatnya sebelas dua belas sama Kak Aurel. Kalo ketiganya ketemu, bisa mampus si Eras." Kekeh Arka puas.

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang