[16] UDAH SAH

3K 79 2
                                    

Seminggu setelahnya. Hari yang bahagia sekaligus melelahkan. Sebuah acara yang diadakan secara private, dilaksanakan di ballroom hotel  bintang lima. Dua insan bak raja dan ratu itu memukau mereka yang hadir disana. Sang pria mengenakan setelan black suit dan wanitanya mengenakan gaun pengantin berwarna putih ditambah tiara yang dihiasi kilauan permata dipakai dikepalanya. Jari manis si perempuan terpasang cincin berlian berjenis The Graff Pink.

"Bagaimana para saksi?"

"Sah?"

"SAH!"

"SAH!"

"SAH!"



























Setelah resepsi pernikahan yang diadakan di ballroom hotel  bintang lima. Pasangan muda itu kembali ke rumah Arderas lalu dilanjut ke rumah Dara untuk packing barang-barang mereka sebelum pindah ke rumah baru.

Keduanya cuma mengulas senyum dihadapan kedua orangtua masing-masing sebelum benar-benar pergi ke rumah baru.

"Asik, pengantin baru nih," ledek Dewa sambil mesem-mesem sendiri. Demen banget ngeledek ni anak.

"Bacot." Ketus Dara.

"Eits, bahasanya ... udah jadi istri lho, hahaha!"

"Ngeledek lagi gue cubit ginjal lo, Kak." Ancam Dara.

"Aduhh, takuttttt ..."

"Cih! Pergi sana lo! Jangan ganggu gue packing!"  usir Dara.

"Galak amat, Mbak, gak mau di bantuin nih?"

"Gak perlu. Udah sana pergi!"

"Kompang dipaluuu~" Nyanyi Dewa sambil berlagak seolah memukul rebana.

"Pengantin baruuu~" Lanjutnya  penuh penghayatan.

"Duduk bersandingg~"

"Tersipu maluuu~"

Bugh!

"Aww!" Dara yang sudah muak mendengar nyanyian sang kakak justru melemparinya dengan bantal. Hidungnya kembang kempis, ia berjalan ke arah pintu mengambil bantal miliknya lalu menutup pintu kamarnya dengan kasar hingga mengejutkan laki-laki yang sedang tersungkur itu.

Brak!

"Njir, sadis banget muka tampan gue dilempar bantal!"











































"Mimpi apa gue?"

"Gak kerasa, sekarang gue beneran jadi istrinya Arderas?" batin Dara sambil menutup resleting kopernya. "Dah, siap!"

"Eh?" Dara melihat dirinya sendiri dari atas sampai bawah di standing mirror miliknya. "Gue masih pake gaun daritadi? Argh! Gara-gara Kak Dewa sih! Gue jadi lupa mau ganti baju."

Dara membuka lemarinya, tersisa baju yang sudah ia pilih sebelumnya untuk berganti pakaian. Dara membuka resleting gaunnya dan melepasnya. Kini ia hanya memakai manset putih dan celana pendek. Baru saja gadis itu hendak melepaskan mansetnya untuk berganti kaos. Namun ...

Kriett

Pintu kamarnya terbuka, seseorang masuk tanpa meminta izin terlebih dulu ke si pemilik kamar.

"Disuruh turun sama nyokap lo." Ujarnya.

"Iya-iya, bentar lagi-"

"EH?!"

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang