[20] BAPER?

2.2K 67 4
                                    

Vote& komennya hiya hiyaaa🔥
Follow akun ku juga ya👻

Bahasa yang digunakan bisa
berubah-ubah seiring berjalannya cerita.

"Emh ..." Dara mengerang sambil mengucek kedua matanya.

"Jam berapa ini?"

05.15  AM

Dara mencoba bangun namun tangan Arderas rupanya masih melingkar di perutnya. Semalaman cowok itu gak merubah posisinya.

"ANJ?! SEMALEM GUA TIDUR DISINI?!" pekik Dara tertahan. Ia buru-buru melepas tangan Arderas lalu turun dari kasur. Merinding banget rasanya.

Arderas masih tertidur pulas. Suara nyamuk yang mondar-mandir di kuping dia aja gak cukup buat bikin dia bangun sangking pulesnya.

Dara bergegas keluar kamar, keburu cowok itu bangun terus beneran 'nyaplok' dia abis ini.

Sampai di depan pintu kamar. Dara masih ragu mau balik ke kamarnya. Takut masih ada kecoanya. Akhirnya dia mutusin bawa semprotan pembasmi kecoa yang semalem ditinggalin Arderas di dapur.

10 menit pengecekan, setelah ia rasa aman. Barulah Dara melanjutkan aktivitasnya kembali, ia kemudian bergegas mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.

15 menit mandi cantik ...

Dara udah rapih dengan seragam sekolahnya. Sekarang dia lagi di dapur nyiapin roti panggang buat sarapan sekaligus susu.

"Kak Eras udah bangun belum ya? Ntar dia telat lagi. Terus kalo telat, gue yang disalahin gara-gara gak bangunin dia." Gumam Dara sambil melihat pintu kamar Arderas dari bawah.

"Bangunin gak ya ..." Gadis itu mondar-mandir di dapur sambil berpikir keras.

"Emmm ..."

"Bangunin deh!" Setelah berpikir matang-matang akhirnya Dara memutuskan baik ke lantai dua alias ke kamar Arderas.

Cklek!

"Bangun-"

"Eh?"

Belum sempat melangkah masuk, pemandangan yang retina Dara dapati saat ini adalah Arderas yang hendak memakai kemeja seragamnya. Cowok itu kebetulan sedang bertelanjang dada sehingga menunjukkan 'roti sobek' yang terbentuk di perutnya. Proporsi tubuhnya begitu sempurna. Jangan lupakan rambutnya yang masih basah karena habis keramas.

Bibir bawah Dara bergetar sangking gugupnya.

"Nyari apa di kamar gue?" tanya Arderas langsung menghadap ke cewek itu.

"E-enggak ada, cuma mastiin lo udah bangun atau belum. N-nanti telat ke sekolah." Jawab Dara terbata-bata. Shock banget oemjii

"Kirain nyariin gue, hehehe," ledek cowok itu sambil tersenyum jahil.

"Dih, gaada! S-sarapan udah gue siapin. Nanti langsung turun aja."

Brak!

Dara menutup pintu kamar Arderas dengan kasar. Kemudian ia lari turun ke bawah dengan raut wajah menahan malu. Ditambah pipi dia udah merona hebat.

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang