[37] DIHUKUM

2K 57 0
                                    


Bukan Eras sama Dara kalau pagi-pagi gini gak berantem dulu.

"AAAAAAAA!!!"

Dara spontan teriak histeris waktu tau Arderas lagi meluk tubuhnya. Sekaligus cewek barbar satu ini ngedorong Eras sampai jatuh dari kasur. Kala itu juga terdengar rintihan Eras yang lagi duduk di lantai kesakitan.

"Bangsat, lo ngapain sih?!" Cowok itu terbangun dan sekarang lagi ngusap-ngusap tepi jidatnya yang benjol abis terbentur lantai.

"Lo yang ngapain?!"

"Lo ngapain ngedorong gue anjir?!" Arderas bangkit tapi tetep sambil ngusap-ngusap tepi jidatnya.

"Lo ngapain tidur disamping gue?!"

"Ya gue suami lo lah, gimana sih?"

"Bentar, perasaan semalem gue tidur di sofa deh, kok bisa di kasur?!" Dara membatin.

"Jangan-jangan ... "

Tuingg

"Tanggung jawab, kepala gue benjol gara-gara lo!" tuntutnya sambil noyor kepala Dara pelan.

"Gausah pegang-pegang gue!"

Sebuah ide 'lucknut' muncul di benaknya Arderas. Tanpa ba-bi-bu Eras langsung menyambar tubuh Dara yang masih duduk di kasur. Beruntung Dara dengan gesit langsung melompat dari kasur. Berakhir Eras justru cuma nangkep guling yang dibalut seprai berwarna putih polos.

"MAU NGAPAIN LO BARUSAN?"

"Menurut lo?"

"Ish!"

Rencananya tidak berjalan mulus, dengan langkah malas cowok itu milih keluar dari kamar sambil menggeram kesal.

Setelah Eras tidak terlihat lagi dalam pandangannya, Dara mutusin buat nutup pintu kamarnya, gak lupa dia kunci juga pintunya.

Dara duduk bentar di belakang pintu, sambil tenangin dirinya sendiri, dan masih kepikiran kenapa dia bangun-bangun udah ada di kasur.

Sekitar 10 menitan Dara ngelamun sekalian ngumpulin niat buat mandi.

"Eh, sekarang jam berapa, ya?"

06.25 AM

"ANJIR?! SERIUSAN?!"

"MAMPUS TELAT!"

Dara langsung lari kocar-kacir masuk ke kamar mandi.

Sepuluh menit ia mandi sekaligus memakai seragam sekolahnya. Kini Dara tengah memakai sepatu dengan tergesa-gesa.

"OKE SIP!" Setelah selesai memakai sepatu, Dara langsung ngibrit keluar rumah.

"AYO JALAN-"

"LOH?!"

Dara sampai di garasi tempat motor Eras terparkir dengan gagahnya disitu. Namun, Eras tidak nampak disana.

Dara mutusin buat masuk lagi dan mencari keberadaan Eras.

"WOI! KAK!"

"BURUAN! UDAH TELAT!"

Sepi.

Tidak ada respon sedikitpun. Sampai akhirnya Dara nemuin Eras yang lagi tidur di sofa ruang tamu.

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang