Hai hai 🌞
Kaifa halukum?
Maaf baru update lagiii😔 cuz lagi banyak tugas praktek 😩
Bukan saatnya untuk terlihat lemah. Kini ia beranjak dan melanjutkan pencarian. Ia berjalan tertatih-tatih sambil meringis merasakan nyeri di bagian rahangnya yang terukir tegas itu. Kedua kakinya ia paksakan untuk terus melangkah, satu tangannya bertumpu pada dinding yang masih dibalut semen itu.
Sepasang netra yang hitam legam itu bertemu lagi.
"Kenapa? Belum puas mukul gue? Silakan, lakuin sesuka lo kalo lo mau," tawar Eras.
Dewa mengabaikan cowok itu kemudian memakai helmnya.
Tin!
Seseorang datang sambil memarkirkan motornya di sekitar mereka. Itu Arka.
Arka melepas helmnya dan turun dari motornya. Kemudian berlari kecil menghampiri Dewa dan Eras yang masih bersitegang itu.
"Ketemu juga kalian, gue udah cari kemana-mana juga!" decak Arka.
"Kenapa, Ka?"
"Aldo, sepuluh menit yang lalu nelpon gue, dia ngasih tau kalau Aldo sama rombongannya ketemu sama salah satu member Draggas. Mereka sekarang masih ngikutin member Draggas itu." Arka menghela napas sejenak, "Aldo bilang dia udah coba hubungin lo berkali-kali tapi gak lo angkat. Makanya dia hubungin gue."
Mendengar itu, Eras buru-buru mengecek handphonenya. Dan, handphonenya mati, baterainya habis.
"Ck! Mati!"
Fyi, Aldo itu salah satu pemimpin 'pasukan' non inti Carventous, cuma beda sekolah.
"Jigar? Jean? Gak bareng lo?"
"Jean udah duluan nyusul Aldo dan yang lainnya. Jigar masih nemenin Kak Aurel sarapan dulu di warteg. Tadi Kak Aurel sempet muntah-muntah. Kayaknya asam lambungnya kumat," jelas Arka.
"Aurel sakit?" Mendengar perbincangan membahas sang kekasih, Dewa gak mau ketinggalan.
Arka nengok ke arah Dewa yang udah duduk diatas motornya. "Hm, tapi tenang aja, tadi udah mampir ke apotek beli obat, terus sekarang lagi makan dulu."
"Kenapa gak disuruh pulang?" tanya Eras.
"Udah berkali-kali gue suruh dia pulang aja, tapi kekeuh pengen ikut."
"Gak kakak, gak bini, sebelas dua belas emang, ngeyel banget," gumam Eras.dengan suara yang kecil.
"Sekarang Aurel dimana?" tanya Dewa.
"Tuh, di warteg deket perempatan sebelah sana," tunjuk Arka.
"Hm, posisi Aldo sekarang dimana?"
"Tadi dia bilang di jalan Mawar Berduri."
"Itu gak jauh dari sini, paling sekitar 1 kilometer," ucap Dewa yang sepertinya hapal wilayah sekitar.
Tell me I'm wrong
Tell me girl tell me be honest
I know I'm not perfect
But I'm working
I'm working on it
"Jean telepon." Ucap Arka begitu melihat layar handphonenya.
"Angkat," suruh Eras.
"Speaker jangan lupa."
"Kenapa, Je?"
"Gue sama Aldo barusan ngikutin anak Draggas itu. Sekarang kita semua ada di depan gedung tua yang udah gak keurus."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDERAS [END]
Fiksi RemajaIni tentang Arderas Keyvan Razhantara. Sang pewaris perusahaan sekaligus badboy di SMA Sastra Garuda. Ketua Carventous, memiliki paras bak pangeran surgawi, kisahnya mulai menarik saat kehadiran Dara sebagai murid baru yang cantik, tegas, dan selalu...