[39] YAH, GAK BARENGAN :(

1.5K 58 1
                                    

Thank you for your visit and support❤️ Simple makes happy💕


"Lo masuk? Gue kira lo gak masuk, Ra." Ucap Clarice kaget.

"Iya, lo kemana 4 jam pelajaran tadi?" tambah Abel.

"Gue telat," jawab Dara lemes.

"TELAT? KOK BISA?"

"Tuh, gara-gara gue harus nungguin dia mandi hampir setengah jam. Gue ikutan telat."

"Dia? Kak Eras maksud lo?"

"Siapa lagi emang?"

"Udah, udah, btw lo ikut camping gak?" tanya Isyana.

"Ikut, kalian?"

"Ikut dong pastinyaaaa!"

"Gimana kalo kita belanja baju couple buat disana?" ajak Abel sumringah.

"Alay lo, gak dulu gue," tolak Isyana.

"Yahhh, gak seru lo, Sa! Yang lain gimana? Mau yaa? Mau dong! Pleaseeee??" Abel merengek sambil menghentakkan kakinya gemas.

"Ribet, baju gue udah terlalu banyak noh, lagian disana cuma 4 hari, Bel." ucap Clarice.

"Dara ..."

"Lain kali aja ya, Bel? Gapapa, kan?"

"Kok kalian gitu sih?" Merasa dikecewakan, Abel memilih pergi keluar kelas.

"Eh, Bel, gak gitu ..."

"Yah, ngambek deh ..."

"Gara-gara lo sih, Sa!" ketus Clarice.

"Kok jadi gue? Lo juga nolak ya!" balas Isyana tak terima.

"Setidaknya gue gak bilang macem-macem kayak lo, ya."

"Serah. Lagian mood swing banget tuh anak, kek bocah."

"Abel kenapa, ya? Gak biasanya kayak gini," gumam Dara.

"Udah tenang aja, Ra, dia gak bakal bisa lama-lama ngambek sama kita, nanti juga balik lagi kayak awal," kata Isyana.

"Gitu ya?" Karena merasa tidak enak hati, Dara berniat menyusul gadis itu.

"Gue coba nyusulin Abel deh."

Sementara itu posisi Abel ...

"Ih! Kesel! Kesel! Kesel!" Abel berjalan tergesa-gesa, mukanya memerah karena sedang kesal. Badmood deh.

"Kenapa respon mereka gitu banget sih? Gue kan cuma ngajak beli baju couple doang buat camping. Kita kan juga belum pernah punya barang couple-an." Abel bermonolog.

"Bel!"

"Abel tunggu!" panggil Dara sambil berlari kecil di belakangnya.

"Abel ..." Baru saja tangan mungil Dara ingin menyentuh pundak Abel, kendati gadis itu langsung melanjutkan langkahnya lebih cepat dan mengabaikan Dara.

"Kok malah pergi sih ..." Dara mematung melihat jejak kepergian Abel.

"Kenapa temen lo?"

"Eh?" Dara menoleh kaget, mendapati Arka dengan segelas minuman kaleng di tangannya.

"Lo-"

"Gue Arka, lupa ya?"

"Oh, kenapa, Kak?"

"Itu temen lo kenapa? Berantem?"

"Enggak kok, cuma kayaknya ada salah paham, dikit."

"Hmm ... yaudah, gue duluan, ya?"

"Oh, iya, Kak."

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang