[12] KECEWA

2.7K 80 0
                                    


Vommentnya huhuu🤩

Brummmmm!

Empat mata saling bertatapan detik itu. Tatapan mereka begitu tajam dan berkelebat. Menunjukkan kebolehan masing-masing. Jarak motor keduanya cukup dekat. Roda motor mereka berputar sangat cepat melindas jalanan malam itu.

"Nyerah aja, lo gak bakal menang lawan gue malam ini!" teriak Samuel penuh dengan nada ejekan.

"Gak akan."

"Dasar keras kepala!"

BRUUUMMMMMM!!!!

Samuel menambah kecepatannya dan mendahului Jeandra. Mengendarai motornya dengan aksi gila yang Jeandra lihat dengan jelas. Samuel melakukan freestyle.

"Nantangin dia."

"Oke."

Bukan Jeandra namanya kalau mudah menyerah. Ia menambah kecepatan dan menyusul Samuel yang jauh di depannya.

Samuel melihat motor Jeandra yang semakin dekat menyusul posisinya sekarang melalui kaca spion. "Tai lah! Kok bisa dia nyusul gue secepat itu? Padahal gue udah pake kecepatan penuh! Argh!"

Tin!

Peringatan dari Jeandra. Membunyikan klaksonnya.

"Kalo gini bisa kalah gue." Gumam Samuel. "Gue harus cari cara."

"Kok Samuel lama-lama makin pelan ya?" monolog Jeandra terheran. Bahkan tanpa kecepatan penuh Jeandra bisa menyalip Samuel dengan mudahnya.

Sejajar. Satu kata yang melukiskan posisi motor Jeandra dengan motor Samuel sekarang.

"Why slow? Your gasoline ran out?ucap Jeandra.

Samuel memberi seringai miring. Aneh, karena Samuel justru membiarkan Jeandra sejajar dengannya.

Sampai akhirnya ...

Brak!

Samuel menendang motornya. Membuat Jeandra tersentak. Tubuhnya terlempar dari badan motor. Tubuhnya terguling-guling di atas aspal. Sementara motornya melaju tak terkendali dan menabrak semak-semak di pinggiran trotoar.

Samuel menghentikan motornya. Ia menoleh ke belakang lalu membuka kaca helmnya, menertawakan Jeandra yang tergeletak di jalanan. Detik selanjutnya, cowok itu kembali melajukan motornya dan meninggalkan Jeandra di tengah jalan.

"SAMPAH!"

"Damn, Samuel!"

"ARGHH!!!"

Beruntung, Jeandra tidak terluka parah. Kepalanya terlindungi karena memakai helm. Jeandra selamat, tapi tidak dengan motornya. Motor yang sangat Jeandra sayangi. Pemberian mendiang ayahnya.

"Sampah banget cara lo, Samuel!"


































"HUUUU!!!!!"

"I WIN!" teriak Samuel dengan bangganya begitu melewati garis finish. Ditambah dengan sorakan anggota Draggas tak kalah bising.

Raut wajah kecewa terlihat pada seluruh anggota Carventous yang hadir disana menyaksikan. Namun, raut wajah cemas juga nampak pada Arka.

"Jeandra kalah?"

ㅡㅡㅡ

Selesai makan malam, sepasang kekasih sedang melepas rindunya.

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang