SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN 🤍 ✨
VOTE DULU DONGG! SEMOGA SUPPORT DARI KAMU JUGA JADI BERKAH BUAT KAMU
Toel~
Toel~
Mimpi indah Dara lagi fanmeeting sama biasnya jadi kacau waktu pipinya kayak ada yang nyentuh berulang kali. Dara terbangun dengan perasaan kesal.
"Apaan sih?!"
Kedua matanya perlahan terbuka, kini sosok Eras tengah tersenyum lebar menatap gadisnya yang terbangun lebih awal karena ulahnya.
"Ini jam berapa?" tanya Dara.
"Setengah lima pagi," jawab Eras cepat.
"Lo ngapain shubuh-shubuh gini udah rapi?" Berulang kali Dara memperhatikan penampilan cowok itu dari puncak kepala sampai ujung kakinya.
"Hari ini kan mau ke perpus, lupa?"
"Iya, gue tau. Gue inget, tapi ngapain lo siap-siap jam segini kocak?"
"Tuh kan, salah mulu, gue udah semangat gini juga, jarang-jarang kan gue bangun awal? Mana applause buat gue?"
Ngerujakㅡ Eh, ngelunjak nih cowok. Semangat sih semangat, tapi gak sepagi ini juga keles. Kan kasian Dara lagi enak-enak mimpi ketemu biasnya malah digangguin.
Dara kini meraup wajahnya dengan kasar, mengacak-acak rambutnya, dan terakhir, menggigit bajunya. Persis kayak orang lagi kesetanan.
"Ra, gue gapapa?" tanya Eras dengan tampang tak berdosanya.
"Lo ... lo udah ganggu tidur gue! Udah ganggu mimpi indah gue! Sekarang masih bisa nyengir?!" omel Dara.
"Kok ngamuk sih? Biasanya juga lo yang bangun duluan," kata Eras.
"PERPUSNYA BUKA JAM SEMBILAN! KAN BISA SIAP-SIAPNYA NANTI!"
"Yaudah, kan gue coba bangunin lo doang?"
"Ck! Gak perlu! Gue bisa bangun sendiri!"
"Ya udah terlanjur, mau gimana?"
"Lo. Nyebelin. Sejagat raya."
ㅡㅡㅡ
"Ayo, Ra, nanti telat," desak Eras. Cowok itu mondar-mandir sejak tadi agar Dara bersiap-siap lebih cepat. Efek terlalu bersemangat seorang diri begini nih.
"Ck, gak akan telat! Santai aja kali, lagian buka sampai sore. Gak usah lebay gitu deh," kata Dara sambil lanjut menyisir rambutnya.
Akhirnya, cowok itu duduk di tepi ranjang sambil bergumam, "Gue over banget, ya?"
"Enggak kok, cuma hampir kayak bocil tantrum aja."
10 menit kemudian, Dara selesai bersiap-siap, sekarang waktu menunjukkan pukul 8.30 WIB.
"Nih, kunci motor gue," ucap Dara sambil memberikan kunci motor miliknya.
"Buat?"
"Ya buat ke sana lah, lo yang nyetir."
"Gue udah janji gak akan bawa motor lagi, lupa?"
"Lo gak serius, kan?"
"Gue lebih milih kehilangan motor gue, harta gue, daripada pertemanan gue. Termasuk lo. Gue bersyukur cuma motor gue yang diambil sama bokap, gue lebih takut kalau dia justru ngambil lo dari gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDERAS [END]
Teen FictionIni tentang Arderas Keyvan Razhantara. Sang pewaris perusahaan sekaligus badboy di SMA Sastra Garuda. Ketua Carventous, memiliki paras bak pangeran surgawi, kisahnya mulai menarik saat kehadiran Dara sebagai murid baru yang cantik, tegas, dan selalu...