"HAH?!" Cowok dengan baju tidur bermotif angry bird itu beranjak dari tidurnya. Ia melototi layar handphonenya tak percaya. Ia menghalau selimut yang menutupi sebagian tubuhnya lalu berdiri dengan cepat. Dengan pandangannya yang tetap terfokus pada layar handphonennya.
"Kesambet apaan Eras beliin gue motor baru?" gumam Jigar. Wajahnya begitu sumringah setelah membaca pesan singkat dari sahabatnya, Arderas.
Arderas
Motor lo udah di depan
rumah besok pagi.
(11.35 PM)Pletik!
Jigar memetik jarinya sambil itu anak nyengir lebar, teringat suatu hal. "KAN! GUE BILANG JUGA APA! LO PASTI KALAH!"
Tak sabaran, Jigar bergegas keluar kamar tanpa membereskan tempat tidurnya lebih dulu. Ia bahkan tak memedulikan muka bantalnya itu. Dengan tingkat kepedean yang tinggi, ia merasa wajahnya selalu tampan setiap saat. Cowok itu menuju keluar rumah, dan benar, nampak satu buah motor sport biru nangkring di halaman rumahnya. Berdiri gagah dan body-nya yang masih mengkilap.
ㅡㅡㅡ
"Gimana? Udah dapet bukti siapa yang bikin markas kebakaran?" tanya Eras.
"Belom, Bos. Masih kita selidikin lebih lanjut," balas Renald.
Pagi ini, inti Carventous bersama beberapa pasukan lainnya sudah berada di depan markas kebanggan mereka. Mumpung hari ini libur, tiada sekolah, tiada tugas, tiada pula tekanan yang bikin kepala mumet.
"Kalo menurut lo siapa, Ras?" tanya Jeandra.
Arderas menggidikkan bahunya, "gue aja bingung mau ngira-ngiranya."
"Apa mungkin Draggas?" ujar Jeandra menduga-duga.
"Draggas? Permasalahan yang kemarin kan udah beres, Samuel juga udah dipenjara, mau apa lagi mereka? Samuel itu otak utamanya mereka, kalo dia gak ada, otomatis semua anak Draggas gak bisa ngapa-ngapain," ujar Arderas.
"Tapi cuma mereka, satu-satunya musuh kita yang paling aktif. Bisa jadi, kan? Anggotanya gak terima si Samuel dipenjara, trus mereka mau balas dendam." Imbuh Arka dengan tampang meyakinkan.
"Yang dibilang Arka make sense menurut gue, berhubung mereka pengecut, pasti mainnya terror-terroran." Jeandra terkikik sebentar, "persis kayak yang dilakuin ketuanya."
"Bos, kalau markas kita begini sekarang, trus sementara kita nangkring dimana, Bos? Yakali di kolong jembatan, gak elit banget." Ujar Calvin, nyeleneh. Sifatnya itu sebelas dua belas sama Jigar.
"Di kuburan, Vin." Timpal Renald.
"Gelo! Bau tanah ntar, kayak tetangga sebelah."
"Rumah gue, mau?" tawar Eras.
Calvin menyilangkan kedua tangannya membentuk X di depan dadanya, "Ogah ah, Bos! Ada bini lo! Bini lo serem, galak! Kayak singa! Ngeri gue." Tolak Calvin antusias.
Plak
Renald menempeleng muka cowok itu puas. "Cangkem lo, ngejelek-jelekin istri pak Ketu, didepak dari Carventous gue mampusin lo."
"Tau darimana istri gue galak?" tanya Eras.
"Jigar."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDERAS [END]
Teen FictionIni tentang Arderas Keyvan Razhantara. Sang pewaris perusahaan sekaligus badboy di SMA Sastra Garuda. Ketua Carventous, memiliki paras bak pangeran surgawi, kisahnya mulai menarik saat kehadiran Dara sebagai murid baru yang cantik, tegas, dan selalu...