Mama Alodia
Dara sayang
Nanti Mama sama
Papa Jeffry mau ke rumah kalian, ya?
Kira-kira ganggu gak?Enggak kok, Ma
Oke deh
Mama udah chat sama telpon
Eras tapi ga aktif
Dia sama kamu?Iya, ini di samping aku
Baru banget sampe parkiran
Hp nya abis baterai kali, Ma
Dia juga gak main hp daritadiOh gitu, kirain kenapa
Kalian baru mau pulang?Iyaa
Yaudah, nanti kita ke sana
Kamu mau di bawain apa, hm?Gak usah, Ma
Nanti ngerepotinLhooo
Enggak sama sekali
Masa iya jenguk menantu
kesayangan gak bawa apa²
Yaudah gini, kamu tunggu aja
di rumah yaSipp
"Dara?" Arderas memperhatikan Dara yang masih berdiri sibuk dengan handphone-Nya.
"WOY!" Suara itu tentu mengagetkan Dara. Hampir aja handphone-Nya kelempar sangking kagetnya. "Apa sih?" tanya Dara. "Lo yang kenapa? Ngapain masih berdiri di situ?" tanya Eras balik. Dara membalas dengan seringai tipis.
Btw, handphone Dara udah dibalikin abis disita sama Bu Irma, mau umroh katanya, jadi hp anak-anak yang dia sita dibalikin semua.
"Pake," titah Arderas sambil memberikan helm pada Dara. Setelah memakai helm, gadis dengan rambut di kuncir kuda itu naik di jok belakang motor sport milik Arderas.
ㅡㅡㅡ
Krieettt
Dara membuka pintu kamarnya. Ia memasukkan kepalanya terlebih dahulu lalu menelisik seisi kamarnya. Betapa terkejutnya kala ia melihat Arderas tengah duduk dan berkutat dengan buku di meja belajarnya. Dara pun menghampiri, "Baca apaan tuh?" tanya Dara dengan kedua bola matanya melirik ke arah halaman buku yang tengah dibaca Arderas.
Arderas yang terkejut dengan kehadiran gadis itu secara tiba-tiba sontak menutup bukunya lalu menutupi cover buku itu menggunakan tangannya. "Sejak kapan lo di situ?"
"Barusan, hehe." Dara cengengesan.
Arderas menghela napas lega, ia kemudian bangkit dari kursinya sambil membawa bukunya. Tak lupa menutupi bagian judul bukunya.
"Udahan bacanya? Kenapa gak dilanjut?" tanya Dara.
"Belum. Gue mau pindah, lo sih, ganggu aja gue lagi belajar."
"Pfft ... tumben banget, abis kemasukan setan apa emangnya?" ledek Dara.
"Ini nih, salah satu contoh istri durhaka, suaminya mau berbuat kebaikan malah diledekin bukan didukung," timpal Arderas.
"Yaudah, yaudah, lagian gue kaget aja, tumben lo baca buku, biasanya kalo gak tidur, main game, ya nongkrong sama temen lo abis pulang sekolah. Ini tumben aja lo buka buku, keren."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDERAS [END]
Teen FictionIni tentang Arderas Keyvan Razhantara. Sang pewaris perusahaan sekaligus badboy di SMA Sastra Garuda. Ketua Carventous, memiliki paras bak pangeran surgawi, kisahnya mulai menarik saat kehadiran Dara sebagai murid baru yang cantik, tegas, dan selalu...