12

296 13 0
                                    


12

Aku harus bilang Budi kalau aku sudah bertemu dengan Tiara, gadis yang dulu dia jumpai di PERSAMI. Aku berniat untuk memperkenalkan Budi dengan Tiara. Itu akan menjadi hadiah untuknya. Atau mungkin itu akan membuatnya iri dengan apa yang terjadi kemarin ketika aku bertemu dengan Tiara. Pertemuanku dengan Tiara itu terlalu manis untuk diceritakan. Budi harus tahu. Aku akan bilang betapa cantiknya Tiara. Atau sebaiknya jangan. Mungkinkah nanti Budi yang mendapatkan perhatiannya? Tapi Budi tidak punya kesempatan untuk bertemu dengan Tiara. Memang sebaiknya begitu. Mana mungkin Budi bertemu dengan Tiara. Kecuali kalau nanti Budi sekolah di SMP 3. Kalau itu terjadi mungkin nantinya aku harus rela mereka bersama. Sulit untuk diakui, tapi aku memang suka dengan Tiara.

Hari Minggu itu Budi datang sambil membawa singkong goreng untuk dinikmati sambil menonton TV. Itu masih renyah dan hangat, bukti kalau ibunya Budi baru menggorengnya. Mungkin Budi tadi mengayuh sepedanya kencang-kencang biar segera tiba di rumahku. Apapun alasannya, singkong goreng ini enak sekali. Budi bilang dia mencabut sendiri singkongnya yang ditanam di halaman belakang rumah.

Sambil menyantap singkong gorengnya, pandangan Budi masih terpaku pada televisi yang masih menayangkan pertarungan anime. Aku paham dia tidak mau diganggu. Jadi aku menunggu iklan buat bercerita tentang Tiara. Pertarungan itu sangat seru sampai-sampai aku hampir lupa untuk bercerita.

Ketika iklan tiba Budi beranjak dari kasur dan berniat untuk keluar kamar. Sepertinya dia buru-buru.

"Kamu mau ke mana?" Aku bertanya.

"Mau pipis dulu. Jangan habiskan singkongku."

"Jangan lama-lama. Nanti keburu selesai iklannya."

Dia buru-buru turun untuk menuju kamar mandi. Di sini aku masih menikmati sisa singkong sambil menonton iklan televisi yang didominasi iklan makanan ringan dan sabun. Menunggunya di sini membuatku makin bingung dengan apa yang nanti akan aku katakan. Apakah sebaiknya aku langsung bilang saja kalau gadis yang dia jumpai di PERSAMI itu ternyata belajar di sekolah yang sama denganku? Aku jadi penasaran dengan reaksi Budi nanti kalau aku sudah menemukan seseorang yang selama ini dia cari. Mungkin dia akan memintaku untuk mempertemukannya dengan Tiara. Atau mungkin dia malah ingin mendaftar sekolah di SMP 3 biar dia bisa berkenalan dengan langsung. Bisa jadi nanti Budi akan berpacaran dengan Tiara. Kemudian apa yang akan aku lakukan kalau seandainya itu terjadi? Tapi, mana mungkin Tiara suka dengan bocah seperti Budi. Apakah nantinya Tiara mau berpacaran dengan adik kelas? Mungkin itu bakal menjadi hal yang memalukan bagi Tiara. Jadi seharusnya aku tidak terlalu berpikir terlalu panjang tentang hal itu karena pada akhirnya Tiara sudah mengenalku lebih dulu dan aku merasa dia nyaman ketika denganku kemarin.

Aku terlalu lama melamun sampai-sampai aku terkejut dengan kehadiran Budi yang tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di kasur sampai singkongnya melompat-lompat. Aku yakin dia terlalu bersemangat untuk menonton kelanjutan filmnya sampai-sampai lupa dengan singkong yang tadi dia sisakan untuk dimakan. Jadi aku mengingatkannya kalau dia masih punya singkong. Dia ambil singkong itu dan dia memakannya. Iklan masih berlangsung, dan itu adalah kesempatanku untuk memulai perbincangan.

"Kamu tahu tidak?"

"Tahu apa?" Dengan penasaran, dia bertanya sambil mengunyah.

"Apa kamu masih ingat dengan orang yang kamu temui di PERSAMI itu? Yang punya tas gambar kucing?"

Entah apa yang dia pikirkan, mendengar aku bertanya begitu, Budi dengan kebingungan langsung berhenti mengunyah sebentar sebelum melanjutkannya kembali. Aku menunggu sampai dia benar-benar menelan makanannya itu untuk mendengarkan jawabannya.

Dia menjawab "Aku ingat. Kenapa tiba-tiba kamu bertanya begitu?"

"Aku sudah menemukannya."

Budi tampak terkejut sebelum berkata, "Tidak mungkin."

Rahasia BudiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang