7

169 9 0
                                    


7

Ketika Kevin mengajak Budi untuk makan di restoran, Budi mengira itu akan menjadi kencan yang romantis. Budi tidak sabar untuk hari itu. Dia sampai beli minyak rambut di tokonya Nadia biar dia terlihat tampan di hadapan pujaan hatinya nanti. Sepulang sekolah dia mampir ke sana.

"Kenapa kau di sini?" tanya Nadia yang mau pulang ke rumahnya.

"Yang itu harganya berapa?" tanya Budi sambil menunjuk minyak rambut saset yang dipajang di dinding toko.

"Buat apa kau beli itu?"

"Aku ingin mencobanya saja."

Selain minyak rambut, Budi juga menyiapkan baju terbaik yang dia punya, sebuah kemeja bergaris dengan lengan pendek kesukaannya. Dulu dia juga pakai kemeja itu ketika berkunjung ke museum.

Budi bercermin, memandangi kemeja yang sudah dia kenakan itu. Kemeja itu memang sangat pantas dikenakannya. Dia merasa tambah tampan ketika dia menyisir rambutnya dengan minyak rambut itu. Dia tidak sabar untuk segera bertemu dengan Kevin. Jadi dia segera mengambil sepedanya, lalu mengayuhnya sampai ke rumah Sang Pujaan Hati.

Di sana Kevin menyambutnya dengan senyum yang manis. Rupanya dia menyadari ada yang berbeda dengan Budi. Kevin bertanya, "Kamu pakai minyak rambut?"

Budi senang Kevin tahu dia pakai minyak rambut. Budi menjawab, "Iya. Kamu mau? Aku masih punya di rumah. Kalau kamu mau mampirlah ke rumahku."

"Kapan-kapan saja. Sekarang ayo kita berangkat!"

Budi tidak tahu ke mana tujuan Kevin karena dia tidak mau kasih tahu. Mungkin nanti akan ada kejutan. Dan ketika sudah sampai di restoran itu, Budi hanya bisa menebak-nebak acara apa sebenarnya yang akan dihadiri. Balon-balon dan hiasan lainnya yang terpasang di sana menunjukkan kalau itu adalah acara ulang tahun. Tapi ulang tahun siapa? Budi menebak mungkin itu adalah ulang tahun temannya Kevin.

Seorang perempuan menyambut Kevin dan Budi. Budi tidak tahu siapa perempuan itu.

Kevin memberikan sebuah kado untuk perempuan itu. Dari situ Budi tahu dia yang sedang ulang tahun. Dia mempersilakan Kevin dan Budi untuk duduk.

Dari Kevin, Budi tahu kalau perempuan tadi namanya Tiara. Dia lupa kalau dia adalah Tiara yang sama yang dulu Kevin ceritakan. Rupanya Kevin tidak berbohong soal itu. Ternyata yang namanya Tiara itu memang ada. Kevin mengira Tiara adalah orang yang Budi lihat di PERSAMI. Dengan canggung Budi meyakinkan Kevin kalau Tiara bukan orang yang dia cari. Tapi mau bagaimana lagi? Budi juga nggak mau berkata jujur kalau sebenarnya orang yang jadi pujaan hatinya adalah Kevin itu sendiri.

Makanan yang tersaji di piring nampak menggiurkan. Budi makan dengan lahap karena makanan itu memang nikmat. Tidak salah Kevin mengajaknya ikut menghadiri acara ini. Tapi Kevin tidak tampak menikmatinya. Bahkan dia membiarkan Budi merebut makanannya. Kevin juga bilang kalau dia ingin pulang, padahal acara baru dimulai. Dia bangkit dan pergi begitu saja. Budi mengikutinya keluar dari rumah makan. Kevin langsung mengambil sepeda yang terparkir di sana lalu meluncur menaikinya. Budi mengikuti dari belakang.

Tingkah laku Kevin itu bikin Budi penasaran, apa yang membuatnya begitu. Tadi dia semangat sekali, tapi tiba-tiba dia jadi murung dan mau pulang.

Budi mengajaknya untuk berteduh di bawah pohon beringin karena sepertinya hujan akan turun deras, dan itu benar. Mereka berteduh di bawah pohon itu. Budi masih tidak mau diajak bicara.

Budi akhirnya paham kenapa Kevin marah. Dia jatuh cinta dengan Tiara, dan dia baru saja dikecewakan karena mengetahui bahwa Tiara jatuh cinta dengan orang lain. Walau homo, Budi tahu kalau Tiara itu cantik. Wajar saja Kevin suka padanya. Dan juga wajar kalau ada orang lain yang juga menyukainya.

Rahasia BudiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang