Akhirnya, sekuel KALA SEA muncul juga... Terima kasih untuk kalian yang senantiasa menunggu... Semoga cerita KITA DAN TAKDIR juga mendapat tempat di hati kalian... Diharapkan bagi kalian yang ingin baca kisah ini agar menamatkan dulu perjalanan para peran di kisah KALA SEA.
Salam kenal dari Hanbun untuk kalian semuaaaa....
------------------------------------------------------- *****---------------------------------------------------------
"Sampai ketemu lagi..."
Kata-kata itu terus terngiang di pikiran Sea. Sebuah kalimat pendek yang terdiri dari tiga suku kata ini cukup membuat hati Sea dilingkupi perasaan yang aneh. Seseorang bernama Kala, yang baru saja dikenalnya karena insiden dompet jatuh, menguntaikan kalimat itu. Dan entah kenapa kata-kata itu begitu mulus meluncur masuk ke telinga Sea. Bahkan Sea benar-benar berharap akan bertemu dengannya kembali.
Sea terdiam menatap kudapan pemberian Kala itu. Donat-donat yang tersusun rapi di dalam kardus itu terlalu menyimpan banyak kenangan hingga tak berani dimakannya. Sebenarnya tak mengapa jika Kala tidak menggantinya. Sea pun tidak akan marah. Tapi dari raut wajah bersalah Kala saat itu, sungguh Sea tak tega menolak donat pengganti darinya.
"Nanti saja dimakannya, tunggu Mona pulang," ujar Sea menutup kembali kardus di depannya itu.
***
Kala baru saja sampai ke kliniknya. Begitu kakinya menginjak teras, Roy langsung menghampiri Kala dengan mimik wajah yang super serius. Roy menyerbunya dengan banyak pertanyaan.
"Lo lama banget? Dari mana aja tadi? Gue nungguin elo, tahu," cecar Roy menggebu-gebu, "Tadi gue..."
Belum juga Roy memberitahu berita penting berikutnya pada Kala, Roy malah disuruh diam.
Kala mulai membuka obrolan dengan senyum selebar jagad. "Gue ketemu Sea," ungkap Kala yang lalu melanjutkan langkah menuju kamarnya.
Roy yang mendengar kalimat barusan mengerjapkan mata tak percaya. Benar-benar tak menyangka bahwa apa yang Mona dan dirinya panjatkan auto di ijabah Tuhan. Secepat kilat. Roy terharu. Entah karena Kala dan Sea yang memang pada dasarnya berjodoh atau karena doa yang dipanjatkan dirinya dan Mona dengan penuh kekhusyukan.
Tapi sedetik kemudian, kekonyolan Roy kembali mengudara. "Kalau tahu doa gue langsung terkabul secepat ini, coba tadi gue sekalian minta jodoh pas doa tadi,"
Roy mengejar Kala ke atas. "Kala bentar dong. Tungguin!"
Kala berhenti dan menoleh. "Kerja! Masih jam kerja."
"Cerita dulu. Gue penasaran," desak Roy.
"Nanti gue ceritain. Kerja dulu. Tuh, Rahma bawa pasien buat elo." Kala menunjuk ke arah bawah.
Roy berdecak kesal, "Bisa-bisanya elo menggantungkan cerita. Gue kepo nih."
"Sabar ya," ledek Kala.
"Awas lho kalau sampai nggak cerita nanti." Roy berbalik arah dan langsung menyapa pasiennya. Roy mengajaknya masuk ke ruang praktek. Seorang Ibu dan anak kecil dengan lutut dan siku berdarah mengikuti Roy.
Kala kembali berjalan ke kamarnya. Dan buru-buru tenggelam dalam kebahagiaannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Takdir (TAMAT)
RomanceTentang jiwa-jiwa yang memendam, namun berharap terikat dalam satu ikatan takdir. Tentang sebuah tanya atas nama-nama yang tersebut memang sudah tertulis untuk saling berdampingan? Tentang kekuatan hati yang apakah mampu mematri dalam derasnya kead...