Hari ini hari jumat, Sea kembali disibukkan dengan segudang bimbingan mahasiswanya yang hendak sidang proposal skripsi. Beberapa kali terlihat tenggelam dalam kesibukkannya itu, hingga akhirnya satu notifikasi pesan masuk dari Tante Lisa menghentikan sejenak aktivitasnya. Mahasiswa yang kebetulan telah selesai bimbingan mohon izin untuk keluar dari ruangan dosen.
Tante Lisa:
Assalamu'alaikum, Sea. Jangan lupa datang ya hari minggu ini ke syukuran ulang tahun tante. Pokoknya kamu harus datang, tante tungguin. Kalau sampai nggak datang, tante ngambek.
Sea terkekeh membaca pesan itu. Bisa-bisanya Tante Lisa menyelipkan kalimat ancaman yang super kocak. Apa iya mamanya Mona akan ngambek jika sampai dirinya tidak hadir ke acara itu? Tapi rupanya pesan dari Mona mendadak masuk dan sepertinya membenarkan ancaman itu.
Mona:
Mbaaaakkk... Nyokap udah memble ini, takut lo nggak datang ke ulang tahunnya. Padahal gue udah bilang, lo takutnya masih belum terlalu sehat. Tolong nyokap tantrum ini. Nyokap ngancam mau ngambek. Gimana lo bisa datang nggak? Mbak, kasihanilah diriku. Usahain datang ya.
Sea makin tergelak. Nyaris tawanya meledak membaca pesan dari sahabatnya itu. Sea menggeleng-geleng sambil tersenyum. Lalu membalas pesan itu.
Sea:
Iya, gue datang. Bilangin nyokap, anak angkatnya Insya Allah nggak akan absen.
Mona:
Dih... lo tahu nggak, Mbak. Nyokap langsung happy betul dapat kabar lo bisa datang. Ya udah, see you on Sunday.
Ditengah gelak tawa itu, tiba-tiba dering telepon masuk dari Kala. Sea segera mengangkatnya. Masih berupaya menahan laju tawanya, Sea menyapa Kala.
"Assalamu'alaikum. Iya, Kal." Terdengar suara Sea begitu riang ditelinga Kala.
"Wa'alaikumussalam. Suaramu gembira sekali. Kenapa?"
"Oh, ini tadi Mona ngabarin saya kalau Tante Lisa minta saya datang ke acara ulang tahunnya hari minggu ini. Sampai ngancam segala bakal ngambek kalau saya nggak datang. Hahaha..."
"Masa?" Kala sungguh tak percaya tantenya itu bisa sedemikian kekanak-kanakan. "Kamu datang tapinya?"
"Insya Allah datang. Oh iya, Kal. Tante Lisa sukanya apa? Saya belum beli kado."
"Apa pun yang kamu kasih, pasti dia senang."
Sea tidak ada ide sama sekali. "Saya nggak ide. Saya nggak tahu beliau suka apa? Boleh sarannya, Pak Dokter Kala yang budiman?"
Kala terkekeh. "Kalau boleh saya kasih info nih, Se. Tante Lisa itu suka banget sama batik."
"Asyik dapat bocoran. Makasih ya infonya." Sea memekik lembut, kegirangan. "Kalau gitu saya mau langsung cari ke Butik Batik setelah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Takdir (TAMAT)
RomanceTentang jiwa-jiwa yang memendam, namun berharap terikat dalam satu ikatan takdir. Tentang sebuah tanya atas nama-nama yang tersebut memang sudah tertulis untuk saling berdampingan? Tentang kekuatan hati yang apakah mampu mematri dalam derasnya kead...