Malam harinya, Kala menyambangi Mona yang sedang berada di rumah mamanya.
"Assalamu'alaikum, Tante Lisa," sapa Kala sopan.
"Wa'alaikumussalam. Hai, Kal. Apa kabar kamu? Udah lama banget kamu nggak main ke sini," jawab sang tante alias mamanya Mona.
"Alhamdulillah, baik. Tante Lisa juga sehat, kan? Maaf ya kalau Kala jarang banget main ke rumah tante."
"Alhamdulillah tante juga sehat. Harus sehat. Soalnya tante nggak mau ketemu kamu kalau bawa suntikan dan kawan-kawan. Hahaha..."
"Ah, bisa aja." Kala lalu celingak-celinguk mencari Mona, "Mona mana, Tante?"
"Ada. Masih di kamar kayaknya."
Kala manggut-manggut. Tapi tak lama, suara heboh Mona menggelegar seantero ruang keluarga.
"Ih, kakak sepupu tercinta udah datang aja. Cepat banget nongolnya. Perasaan baru aja tadi kabarin lo kalau gue di sini. Udah nggak sabar mau tahu kabar si doi ya?" goda Mona. Kala sontak melotot.
"Ada sesuatu?" tanya Tante Lisa heran.
"Biasa. Urusan hati, Ma."
"Wah, Kala udah move on? Akhirnya..." sahut Tante Lisa ikut bahagia mendengar berita terbaru ini.
"Hahaha... Emang enak lo diledek nyokap gue, Mas."
Kala hanya bisa tersenyum pasrah. Tak mampu berkata-kata untuk merespon pertanyaan sang tante.
"Diam aja, Mas. Hahaha..." ledek Mona makin menjadi-jadi.
"Apaan sih lo, Mon. Ssttt... bawel." Kala menarik Mona dan segera membekap mulut sepupunya dengan tangan kanannya.
Mona berontak dan berlari mencari perlindungan ke belakang mamanya.
"Tahu nggak, Ma... Dia kan lagi jatuh cinta sama anak angkat kesayangan mama," ungkap Mona sambil setengah berbisik kepada mamanya.
Tante Lisa sontak bereaksi lebih heboh dari Mona. Pupil matanya membesar. Nampak terkejut tapi juga senang sekaligus.
"Sea, Mon?" Mamanya memastikan pada Mona. Mona manggut-manggut.
"Kamu suka sama Sea, Kal?" Lalu Tante Lisa lanjut memastikan pada Kala.
Ganti Kala yang terperanjat mendengar sang tante mengenal Sea. "Tante kenal sama Sea?"
Mona terkekeh. "Nyokap gue bukan kenal lagi. Over protective kalau sama Mbak Sea!"
"Serius?" Kala benar-benar tak menyangka.
"Tujuh rius gue. Sukurin lho, sok dekat-dekat sama Mbak Sea. Sikat, Ma. Langsung aja wawancara Mas Kala. Hahaha..."
Benar saja, Kala auto ditanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Takdir (TAMAT)
RomanceTentang jiwa-jiwa yang memendam, namun berharap terikat dalam satu ikatan takdir. Tentang sebuah tanya atas nama-nama yang tersebut memang sudah tertulis untuk saling berdampingan? Tentang kekuatan hati yang apakah mampu mematri dalam derasnya kead...