Part 15 - Teman Lama Datang Kembali

35 2 0
                                    

Nah lo... siapa tuh yang datang?

Penasaran kan??? 

Penasaran kan??? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari-hari penuh kesibukan bagi Sea pun dimulai. Rangkaian acara Dies Natalis Fakultas pun sudah berjalan sejak dua hari yang lalu. Semua panitia dosen dan mahasiswa yang terlibat, silih berganti memantau jalannya acara.

Hari ini adalah gelaran seminar umum bertema kewirausahaan. Karena Nura fokus pada kedatangan sang pembicara hari ini. Sea sendiri belum sempat bertanya banyak tentang profil pembicara ini. Yang ia tahu bahwa orang ini adalah kakak dari salah satu mahasiswanya.

Sea sedang asyik mengurusi panggung untuk seminar umum tersebut. Sea mencoba memastikan semua persiapan di dalam ruangan aman terkendali. Setelah dirasa semuanya oke, ia buru-buru mengabari Nura.

"Ra, ruangan udah siap. Minta tolong panitia mahasiswa ajak peserta seminarnya untuk masuk. Ngomong-ngomong pembicaranya udah datang belum?"

"Oh udah siap ya. Oke. Makasih ya, Se. Nanti gue suruh Jodi untuk arahin pesertanya masuk. Pembicaranya belum datang. Masih di jalan kayaknya. Paling bentar lagi."

"Oke."

***

Dari lobi gedung seminar, Nura segera memanggil Jodi yang kebetulan lewat di depannya.

"Jod, kata Bu Sea, ruang seminar udah siap. Kamu panggil gih peserta seminar untuk masuk ke dalam. Eh, Si Sadam mana? Kakaknya kok belum nongol juga. Udah sampai mana ya? Saya telepon nggak diangkat."

"Sadam lagi ke luar anterin Renata, Bu. Lagi disuruh Pak Tono revisi spanduk yang acara donor darah. Ada yang salah sama penulisannya."

"Oh ya udah, kamu urus tugas kamu aja deh. Biar saya di sini nungguin pembicaranya datang."

"Siap, Bu."

***

Sebuah Vespa jenis Emporio Armani berwarna doff hitam berhenti di parkiran depan gedung seminar. Pengemudi vespa itu lalu membuka helm. Beberapa mahasiswa yang ada di sana sontak menatapnya sambil tersenyum bak tersihir. Wajah dan penampilan pengemudi vespa itu sungguh menawan. Mereka bahkan setengah memekik histeris akan pesonanya.

"Keren banget! Vespanya juga nggak kaleng-kaleng," teriak salah seorang mahasiswa dari kejauhan.

"Siapa sih itu cowok? Gantengnya kok kelewatan," timpal temannya yang kesemsem oleh ketampanan wajah si pengemudi Vespa.

"Muka lo yang berarti pas-pasan. Hahaha..." Teman yang lainnya menyahuti temannya yang nampak lupa diri.

Tak lama, sang pengemudi Vespa menghubungi seseorang.

"Lo di mana, Dam? Gue udah di parkiran depan gedung seminarnya."

Rupanya pengemudi vespa itu adalah Bara, kakak dari Sadam.

Kita dan Takdir (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang