Part 25 - Mencekam

44 3 0
                                    


Siap-siap ya guys... akan mencekam part kali ini...

 akan mencekam part kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kala bangun dari tidurnya. Dilihatnya jam di dinding menunjukkan pukul setengah 4 pagi. Kala harus sudah kembali ke klinik sebelum subuh. Setelah mengecek kondisi Tante Lisa dan memastikan bahwa beliau sudah semakin membaik, Kala pamit kepada si Mbok yang kebetulan sudah sibuk di dapur.

"Mbok," panggil Kala pelan.

Si Mbok menoleh. "Eh, Mas Kala udah bangun. Ada yang bisa si Mbok bantu?"

"Nggak, Mbok. Saya mau pamit pulang."

"Sekarang? Apa nggak kepagian? Si Mbok bikinin teh manis dulu ya."

"Nggak usah, Mbok. Saya mau buru-buru balik. Soalnya nggak enak sama teman saya yang dititipin klinik."

"Yo wes. Hati-hati ya, Mas."

"Kabarin ya Mbok kalau ada apa-apa. Kasih tahu Mona juga saya balik ke klinik."

"Siap, Mas."

Kala segera meluncur kembali ke klinik. Selang beberapa waktu, Kala pun sudah tiba di kliniknya. Kala cepat sampai karena jalanan masih lengang. Sepi sehingga tak perlu bermacet ria.

Mobilnya pun masuk ke taman dan lalu tak lama mesin mobil mati setelah terparkir mulus. Dilihatnya lampu teras masih menyala dan Roy sedang duduk sendirian memainkan ponselnya di bangku teras. Roy menyapa Kala dengan mengangkat tangannya.

Kala turun dari mobilnya dan segera membalas sapaannya, "Masih pagi, udah galau aja. Ngapain subuh-subuh nangkring di sini. Bukannya siap-siap shalat subuh."

"Belum adzan, Kal," jawab Roy datar.

"Oh belum, ya? Hahaha..."

Roy menghentikan aktivitas bermain ponselnya. "Kal," panggil Roy kemudian.

"Hm..."balas Kala sambil mengunci pintu mobilnya dengan remot.

"Nyokapnya Mona gimana?" tanya Roy dengan raut wajah berubah serius.

"Udah mendingan."

"Alhamdulillah. Baguslah." Roy menghembuskan nafas lega.

"Anaknya nggak sekalian ditanyain?" lanjut Kala yang mengambil tempat di sebelah Roy, sambil menahan untuk tidak menguap dengan menutup mulutnya. Kala benar-benar kurang tidur hari ini.

"Dia lagi ngapain?" Roy bertanya lagi dengan tatapan kosong ke depan. Seperti mencari sesuatu dalam pikirannya. Ya, Mona sedang berlari-lari dipikirannya sejak kemarin.

"Dia? Siapa? Si Mbok?" tanya balik Kala yang kemudian malah menyandarkan punggungnya ke belakang.

"Ck!" Roy berdecak kesal, "Mona-lah siapa lagi. Lagi ngapain dia?"

"Oh, Mona. Masih tidur. Kasihan itu anak semalam sampai ketiduran di sofa jagain nyokapnya."

Mendengar cerita itu sontak, Roy langsung menengok dan menatap tajam ke arah Kala.

Kita dan Takdir (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang