Part 13 - Rapat Ekstra

39 2 0
                                    


Yuhuuuu.... sudah berseluncur sejauh apa di kapal ini???

Setelah part ini, pasti kalian semua bakalan makin gregetan

Jangan lupa ya spam lemonnya... 


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nura, bersama beberapa panitia mahasiswa termasuk Jodi, Tita, dan Renata sedang rapat tambahan di taman kampus hari Minggu pagi. Nura sebagai panitia dosen yang sudah lebih dulu hadir membuka rapat itu dan menanyakan update info dari masing-masing pos panitia.

"Selamat pagi. Kita langsung mulai saja ya rapatnya. Apa ada info terbaru hari ini?"

Saat Jodi hendak menjelaskan tentang progres persiapan acara, tiba-tiba ada telepon masuk dari Sadam ke ponselnya.

"Maaf, Bu Nura. Sadam telepon saya. Saya angkat dulu. Siapa tahu ada kabar baik terkait pembicara," kata Jodi memohon izin mengangkat telepon.

"Silahkan," jawab Nura mempersilahkan.

Jodi mengangkat telepon dari Sadam. Suara sadam langsung bergema di telinganya.

"Halo, Jod."

"Ya, Dam. Kenapa?" Jodi merespon sapaan di seberang itu.

"Gue cuma mau kabarin kalau abang gue setuju untuk jadi pembicara."

Mata Jodi membulat diiringi senyumnya yang langsung mekar lebar. Jodi menunjukkan ekspresi bahagia kepada orang-orang yang di sekitarnya.

"Serius abang lo mau jadi pembicara?" Jodi sengaja mengeraskan suaranya agar yang lain ikut paham dengan berita baik ini.

"Iya, dia mau jadi pembicara. Kata abang gue tolong kasih tahu kisi-kisi yang mesti dia siapin untuk seminar. Soalnya dia nggak pernah tampil sebagai pembicara sebelumnya."

Jodi langsung memberi kode OK dengan tangan kanannya, sontak seluruh makhluk yang sedang menunggu di sebelahnya menghela nafas super lega. Tanpa terkecuali Nura, sang dosen. Nura mengusap-usap dadanya saking leganya. Bahkan, Tita dan Renata hingga berpelukan saking senangnya. Akhirnya pembicara terakhir yang dibutuhkan telah mereka dapatkan.

"Oke. Kirimin aja kontak abang lo ke gue. Abang lo namanya siapa, Dam?" Jodi meminta pulpen dan kertas ke Renata yang duduk persis di sebelah Jodi.

"Bara."

Jodi langsung mencatat nama itu. "Ya udah, abang lo bakal berhubungan sama Bu Nura. Soalnya Bu Nura yang urus acara seminar itu."

"Bukannya Bu Sea?" tanya Sadam yang mengira bahwa Sea adalah yang akan bersinggungan dengan abangnya nanti.

"Bukan. Bu Sea ngurusin donor darah, Dam."

"Oh gitu. Okelah. Jangan lupa kirimin yang abang gue minta ya. Udah gue kirim tuh nomor abang gue ke elo."

Kita dan Takdir (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang