Yuhuuuu... long time no see...
sorry telat update ya... syibuuukkk di dunia nyata :)
Keesokan harinya, gosip tentang Bara, si pembicara seminar yang tampan, mapan dan menawan adalah teman lama Sea beredar luas di fakultasnya. Tak tanggung-tanggung, Nura bahkan ikut mendukung perjodohan antara Sea dan Bara yang notabene sama-sama masih sendiri.
"Kenapa sih lo nggak sama dia aja?" cecar Nura penuh ambisi.
"Sama dia gimana?" tanya Sea pura-pura bodoh.
"Ya, nikah aja gitu. Kelihatan kali dia naksir elonya. Sepanjang seminar kemarin, dia ngeliatin lo terus."
"Wajarlah dia ngeliatin gue, kan gue moderatornya. Lagian enteng banget suruh orang nikah."
"Lah kalau nyuruh mah enteng emang. Yang ribet kan yang disuruh. Hahaha..." Nura garuk-garuk kerudungnya, merasa tidak enak menyuruh Sea menikah.
"Jangan suka jodoh-jodohin orang. Emang lo pernah tanya orang yang lo jodohin itu udah punya calon atau nggak?" ucap Sea dengan wajah semakin datar.
"Emang lo udah punya calon?" pekik Noni yang tiba-tiba muncul dari belakang, mengagetkan Sea dan Nura.
"Eh, anak hilang nongol lagi. Bantuin gue, Non. Dia lagi kena gosip ada apa-apa sama Bara, gue yang kena semprot. Hahaha..." ujar Nura minta bantuan. Nura auto berlindung di balik badan Noni.
Rupanya Noni mengabaikan permohonan Nura dan terus menatap Sea dan kembali bertanya pertanyaan yang sama, "Emang udah ada yang lo taksir, Se?"
"Apaan sih?" sergah Sea bete.
"Lah, tadi kan katanya lo lagi kena gosip. Nah, sekarang gue tanyain soal itu. Lagian ada cowok yang tampan, mapan, dan menawan dan katanya dekat sama lo. Kenapa disia-siain, hmm...?"
Sea memicingkan mata, heran. "Tahu dari mana lo soal Bara? Lo kan kemarin nggak datang ke seminar?"
"Gosip lo itu teman dekat Bara tuh rame tahu. Bahkan sampai trending topic di ruang dosen tahu. Gue tahu gara-gara tadi sempat dengar hal itu di sana."
"Astaga! Siapa sih biang keroknya?" tanya Sea sambil mengepalkan kedua tangannya saking kesalnya, "elo pasti deh, Ra," tuduh Sea.
"Excuse me!! Yang repot anterin Bara sampai ke parkiran kemarin siapa ya? Semua yang ada di situ kan punya mata. Kelihatan banget kemarin itu, lo sama si Bara akrabnya sesuatu. Nggak sadar kan lo pasti?" tegur balik Nura.
Sea merubah gestur tubuhnya panik, "Masa sih?" sahut Sea tidak percaya.
"Lah, dia malah tanya balik. Lo itu sadar nggak?" sambung Noni gemas.
"Nggak ngerasa. Biasa aja. Asli." Sea memastikan perlakuannya ke Bara masih dalam batas sangat normal.
"Maaf ya, Se. Mungkin kalau orang awam kemarin lihat, pasti nyangkain lo itu pasangannya Bara," ucap Nura menegaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Takdir (TAMAT)
RomanceTentang jiwa-jiwa yang memendam, namun berharap terikat dalam satu ikatan takdir. Tentang sebuah tanya atas nama-nama yang tersebut memang sudah tertulis untuk saling berdampingan? Tentang kekuatan hati yang apakah mampu mematri dalam derasnya kead...