Chapter 4: Blue Aura

7K 783 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

Pete menatap pusat kota dengan buas. Pusat kota merupakan tempat yang benar-benar menarik. Ini berbeda dengan dunia seperti kehidupan sebelumnya. Sangat fantasi, tapi nyata bisa Pete rasakan.

Bangunan di sana seperti dalam cerita Cinderella atau Rapunzel. Kau bisa melihat gedung-gedung tinggi tapi dengan metode pembuatan yang cukup kuno. Belum lagi gaya pakaian yang seperti di zaman dahulu. Tapi anehnya di sini sudah ada mobil serta alat komunikasi yang canggih.

Sehingga Pete semakin yakin jika penulis novel ini memiliki pemikiran yang gaib. Bagaimana bisa ia menggabungkan aura abad pertengahan dengan dunia modern? Terlepas dari segalanya sebenarnya tak ada hal yang tidak mungkin terjadi.

Pete mengamati gaya berpakaiannya, yang dirinya sadari cukup mewah. Tentu saja karena Pete berasal dari kalangan bangsawan. Namun lebih aneh lagi saat Pete menjelajah pasar yang sangat ramai, tetapi tak cocok dengan pakaian Pete yang mewah.

Membuat Arm menegur Pete yang berkeliaran dengan santai di keramaian seperti ini.

"Rasanya aneh."

Pete menoleh pada Arm yang cenderung introvert. Sejak tadi Arm terlihat tak nyaman dan mengatakan bahwa mereka harusnya tak ke pusat kota. Apalagi Pete adalah putra Perdana Menteri, yang bahkan berkeliaran tanpa bodyguardnya.

Jika sesuatu terjadi pada pria ini, maka Pusat Kota Bintang akan gempar begitu saja.

Tapi Pete tak merasa ada yang salah dengan tindakannya. "Apa yang aneh?"

"Kau bisa kan meminta Khun Kinn untuk mengutus pelayan di rumahmu dan bodyguard terkuat untuk dibawa ke tempat ramai.

Arm mendengus saat melihat orang-orang di pusat kota memperhatikan gaya berpakaiannya yang serba hitam. Tapi yang lebih menarik perhatian itu Pete, karena dia memakai setelan biru tua dari kain beludru lembut. Percayalah ... Semua pendapatan para pedagang di pasar hari ini tidak akan bisa membayar harga pakaian Pete.

Pete tertarik pada makanan yang dijual di pinggir jalan. Tapi seingat Pete dirinya tak membawa uang. Sehingga ia hanya bisa menghela napas. Membuat Arm juga menatap pada arah yang sama dengan pete.

"Kau mau?" tanya Arm yang kasihan dengan wajah memelas Pete.

Omega itu menganggukkan kepalanya dengan semangat. "Tapi tidak boleh menambah hutang di sini! Ya ampun harusnya aku minta uang saja dengan Phi Kinn."

Kebiasaan Pete yang tak bisa dihilangkannya sejak di kehidupan sebelumnya ialah berbicara sendiri seperti itu. Seolah omega ini lupa jika orang di sampingnya bisa saja mendengar. Meski begitu, Pete tetap berbicara sendiri walau Arm sudah menyodorkan uang padanya.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang