Chapter 16: Semakin Terjebak

5.4K 646 87
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sekarang Pete bingung untuk mendeskripsikan kondisi yang ada. Bagaimana pun seorang Kaisar sedang duduk bersila di lantai, dengan Pete yang duduk di atas sofa. Tangan Vegas tampak mengusap jemari Pete yang kotor, tetapi karena luka di punggung tangannya, Pete meringis saat tersentuh.

Pete masih sesegukkan karena menangis sebelumnya, tetapi ia sudah baik-baik saja. Secara sederhana semua rasa kesal di hatinya mulai berkurang. Walau Pete masih yakin jika dirinya masih menggelindingkan Rosella ke sungai jika bertemu. Entah mengapa sekarang Pete agak emosi jika mengingat tentang pemeran utama itu.

Padahal Pete ingin menangis lagi, Pete sebenarnya masih ingin menangis. Tapi dia mulai takut karena aura dingin Vegas. Pria itu juga tidak berkata apapun selama mereka ada di ruangan ini.

Vegas memang tak begitu banyak bicara seperti orang sakit gigi menahun, tetapi di situasi seperti ini Pete agak canggung juga. Seperti dugaan Pete, dirinya juga akan mendadak pendiam jika berdekatan dengan Vegas. Masalahnya diajak bicara, lebih hebat cicak menjawab dibanding Vegas ini.

SRET!

Pete secara refleks menarik tangannya saat melihat Vegas memegang gunting. Kan takut saja jika Vegas memutuskan untuk memotong tangan Pete supaya lukanya lebih cepat sembuh. Mana tahu yang dipikirkan oleh Kaisar psikopat pendiam ini!

Akan tetapi, Vegas malah menggunting plester tipis dengan bahan yang lembut. Luka Pete sebenarnya hanya seperti kulit yang mengelupas. Tidak ada darah di sana, tetapi pasti sakit jika Pete menggunakannya untuk memukul lagi.

Ini sangat sunyi sekali. Mungkin jika aku buang angin, pasti terdengar bunyinya.

Pete berdehem sejenak sebelum berkata, "Terima kasih, Yang Mulia. Maaf merepotkan. Seharusnya saya memanggil pelayan untuk mengobati luka ini."

Vegas mengangkat kepalanya untuk melihat mata Pete yang bengkak. Sejauh yang Vegas ingat dirinya tidak menyukai saat sosok omega ini menangis. Sehingga saat Pete tersenyum tipis padanya, Vegas menganggukkan kepalanya.

"Tidak perlu. Dulu aku juga sering terluka karena berlatih," jelas Vegas yang membuat Pete menganggukkan kepalanya bingung.

Apa Vegas sedang membuat jika 'lemah'nya Pete sekarang itu sebagai kewajaran?

"Mungkin saya terbawa emosi, makanya saya tanpa sadar melukai tangan saya sendiri," jelas Pete sambil memperhatikan plester yang menempel di punggung tangannya. Belum lagi dengan memar serta lebam yang Pete dapatkan.

Tentu saja ini bukan salah Porsche. Pete sendiri yang meminta jika Porsche tak harus menahan tenaganya.

"Ada apa?"

Pete memperhatikan luka di tangannya dengan nanar. "Sepertinya saya tidak pantas menjadi Permaisuri."

Suara detik jam menjadi agak berat untuk didengar. Terutama untuk Pete yang merasa waktu berjalan begitu cepat. Semakin dekat waktu berlalu, ia merasa kehidupannya sebagai Pete menjadi tidak berguna.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang