Dasar sampah!
Bagaimana bisa novel ini menjadi begitu busuk?
BRAK!
Build Jakapan melempar novel berjudul "Keajaiban Cinta Rosella" ke dalam sampah. Ia menemukan jika novel tersebut sangat busuk, dan alurnya juga sangat busuk! Setelah usai menghina...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Tentang Fort, Pete berjanji menyembunyikannya. Begitu juga dengan Tankhun yang sebenarnya paling bocor, tetapi dia berkata akan menjaga rahasia sebisanya. Anggap saja Tankhun bisa menepati janjinya.
Pete juga berkata jika dirinya ingin menemui Fort sesekali, dan Porsche menyetujuinya.
Malam ini Pete memiliki makan malam bersama Vegas di sebuah hotel.
Sejauh yang Pete tahu dari Pol ialah makan malam ini hanya untuk menghadiri perayaan pembukaan hotel terbaru. Seingat Pete nama belakang pemiliknya adalah Auriga, yang berarti masih masuk keluarga dari Sargas. Acara pada hari ini tidak begitu formal, karena memang hanya sekadar perayaan, sedangkan pembukaannya sudah dilakukan tadi pagi.
Dan Vegas berhalangan tadi pagi untuk hadir karena pertemuan di Pengadilan Tinggi. Entah apa yang sedang ditangani oleh Kekaisaran saat ini.
Jadi, dengan semua itu Pete yang baru saja selesai mandi langsung dirias tipis serta aksesoris yang membuat Pete terlihat segar. Rambut Pete ditata dengan manis, dengan poni tipisnya yang terjatuh di depan dahinya. Sedangkan Pete hanya mengenakan kemeja putih dengan garis-garis biru yang tebal, serta dasi dengan warna senada. Porsche membawa jaket kain dengan warna yang sama dengan kemejanya hanya untuk persiapan.
Siapa tahu jika udara terasa dingin untuk Pete.
Malam itu Pete tidak pergi bersama Vegas, karena pria itu sudah pergi terlebih dahulu.
Sekarang Pete benar-benar sudah diperkenalkan pada media. Bahkan saat Pete keluar dari mobil dengan dikawal oleh Porsche dan Pol, dia sudah diikuti dengan beberapa wartawan yang memotretnya. Sedangkan bodyguard yang disewa hotel untuk menjaga keamanan juga menyebar untuk membuka jalan bagi Pete.
Pete merasa ingin mengusap wajahnya. Hanya merasa takut jika bekas cemilan yang ia makan di mobil masih menempel di wajahnya. Membuat Pete mengibaskan rambutnya sejenak, "Susah sekali jika terlalu terkenal."
Pete belajar ini dari Tankhun, katanya supaya terlihat mempesona. Walau pete tidak paham fungsinya.
"Dimana Yang Mulia?" tanya Pete pada Pol yang ada di belakangnya. Pete berjalan agak melambat saat ia bertanya, membuat arus di sekitar mereka semakin padat.
Momen berhenti seperti ini kesempatan wartawan untuk mengambil foto. Sehingga Porsche merangkul pinggang Pete agar terus berjalan. Setidaknya mereka harus segera ke dalam hotel agar keributan ini memudar.
"Yang Mulia menunggu Anda di dalam hotel," ujar Pol setelah melakukan pembicaraan melalui alat komunikasi mereka sejenak.
Sekadar memberitahu bodyguard di bagian dalam hotel bahwa Pete sudah datang.
SRET!
Pete tak tahu dengan perasaan aneh yang ia miliki saat itu. Sejenak ia merasa seseorang seperti menatapnya dengan lekat, sehingga ia kembali berhenti. Hanya untuk melihat ke sekelilingnya dan menyadari tentu saja dirinya ditatap oleh banyak orang.