Chapter 23: Heat

6.3K 641 150
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini Pete masih di masa pemulihan sehingga ia tidak berlatih seperti biasanya.

Yah meski Pete tidak sakit pun Tay dan Time juga tidak dapat melatih Pete, karena mereka berdua memiliki pekerjaan yang cukup sibuk. Sehingga sekarang Pete tengah bersama Tankhun, yang katanya di bagian pelatihan kepribadian Pete. Walau kita sudah bisa memastikan jika Tankhun jelas tidak melatih apapun pada Pete. Vegas juga tidak berharap apapun pada Tankhun, karena lebih baik dia tidak menularkan kepribadiannya pada Pete.

Lebih dari segalanya ... Tankhun sedikit penasaran dengan wolf yang dimiliki oleh Pete. Saat seseorang bisa mengendalikan wolf-nya maka kemampuan pandangan, pendengaran, serta instingnya akan meningkat. Seolah pandanganmu diberi visi lebih tinggi dibandingkan sisi manusianya.

Bagaimana pun Pete masih tak bisa berkomunikasi dengan wolf-nya. Padahal secara fisik Pete menguasai pertarungan dan bahkan instingnya sekuat seseorang yang bertarung dengan wolfnya. Dan Tankhun seperti biasa, dia sangat memanjakan Pete. Ia tak akan memaksa Pete untuk memulai link-nya dengan wolf.

Terkadang jiwa wolf seseorang akan mengikuti sifat asli pemiliknya. Jika Pete keras kepala, maka wolfnya pasti lebih keras kepala lagi. Apabila dia masih belum mau muncul, maka tak ada yang bisa memaksanya. Bisa jadi juga memang wolf itu tidak ingin muncul karena Pete tidak menginginkannya. Penolakan dari tubuh manusianya bisa menjadi hal utama mengapa sosok wolf tak mau muncul.

Tidak ada yang tahu ...

Kali ini Tankhun mengajak Pete untuk menonton film horor. Yang mana Porsche juga ikut menonton. Mereka bertiga masuk ke dalam selimut, apalagi Porsche yang penakutnya tak sesuai body.

Sejak tadi Porsche berteriak saat suara musik horor terdengar. Hal mistis dan hantunya saja tak jadi muncul jika Porsche masih berteriak seperti ini. Pete saja lebih sering terkejut karena teriakan Porsche dibandingkan jump scare. Belum lagi telinganya yang agak berdengung akibat teriakan Porsche yang histeris. Pete hanya takut jahitan di kepalanya terbuka lagi karena suara Porsche.

Membuat Tankhun yang jengkel langsung membungkam mulut Porsche saat pria itu ingin berteriak lagi. Sedangkan Pete malah keringatan. Bukan karena takut tapi karena terlalu banyak dipeluk oleh Porsche. Bayangkan mereka menonton film horor saat siang terik, dan Porsche mendesak untuk mendekat pada Pete.

"Memangnya Khun tidak takut?" tanya Porsche sambil mengangkat selembar selimut lain untuk menjadi tirai. Ujung-ujungnya yang ditonton Porsche adalah selimut, bukan filmnya.

Tankhun menepuk dadanya dengan bangga. "Polisi seperti ku tidak mungkin takut pada darah ... Waahhh ..." Baru saja Tankhun bicara, adegan sudah beralih dengan adegan di mana salah satu penonton film dibunuh oleh arwah nenek-nenek.

Itu berkisah tentang sebuah film yang benar-benar menewaskan tokoh di dalamnya. Membuatnya membalas dendam dan membunuh siapa saja yang menonton.

"Bagaimana setelah ini kita yang dibunuh?" tanya Porsche dengan wajah pucat.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang