Chapter 34: The Spirit of the Rose

4.9K 637 104
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pete ingin membelah dinding agar dirinya bisa masuk ke dalam. Seandainya tadi dia berputar-putar rumah dahulu sebelum pergi ke kamar mungkin dia tak akan bertemu dengan situasi canggung. Tentu saja ia tak masalah jika Porsche akhirnya bercocok tanam dengan Anakinn.

Tapi tidak juga langsung disuguhi bukti seperti ini.

"Aku akan ke kamar," ucap Pete yang hanya bisa melambaikan tangannya tidak jelas.

"Pete ..."

Pete semakin tersenyum lebar sambil menundukkan kepalanya berkali-kali. "Khap! Lanjut saja. Aku tidak melihat apapun."

Omega itu berbalik dan berjalan cepat untuk pergi dari hadapan dua orang itu. Akan tetapi, saat Pete sadar dirinya salah jalan, ia merutuk dengan sebal dan terpaksa berbalik melewati kamar Kinn. Ia harus melewati Kinn dan Porsche yang tampaknya berdebat, tetapi tangan Anakinn tampaknya berada di pinggang Porsche.

Haduhhh ... Semakin canggung lagi.

"Pete, aku akan membantumu," ujar Porsche yang tampak berjalan agak pincang ke arah Pete. Porsche yang pincang, Pete yang meringis.

Belum lagi dengan bekas merah yang bisa Pete lihat saat kerah kemeja putih Porsche agak terbuka. Membuat Pete langsung menghentikan Porsche.

"Tidak apa, Porsche. Kau bisa turun kapanpun yang kau mau. Ada Yang Mulia di bawah, dia punya bakat kuli juga," jawab Pete yang berjalan cepat ke arah kamarnya.

Pete mendengar Kinn dan Porsche berdebat lagi. Namun kesannya debat yang ini bukanlah pertengkaran. Lebih ke Porsche yang memarahi Kinn karena membuatnya lama di kediaman Perdana Menteri.

Kinn hanya menjawab pelan. "Porsche, adikku menyuruh kita lanjutkan saja."

Ya ampun! Pete mendadak ingin mempelajari jurus melebur jadi bayangan. Masalahnya Pete adalah orang yang sering membaca novel yang bertema dewasa, dia paham tentang apa yang terjadi. Walau tak pernah prakteknya langsung.

Pete menghela napasnya saat sampai ke pintu kamarnya. Padahal ia sempat takut tak mampu berjalan karena dilanda gempa lokal buatan Kinnporsche. Sudahlah lebih baik dia mengangkut pakaiannya dan ...

Baru saja ia membuka pintu, suara teguran pelan terdengar hingga membuat Pete terkejut lagi.

"Lama sekali kita tidak bertemu, Phi," ucap Rosella yang tersenyum manis. Entah apa yang dipikirkan orang ini.

Pete hanya bisa tersenyum canggung. Bagaimana pun sesuatu di antara mereka berdua cukup buruk sebelumnya. Sehingga Pete yakin dirinya tak akan bisa bertingkah akrab apalagi bercipika-cipiki layaknya kerabat yang baru bertemu.

"Seperti yang kau tahu Phi kemari hanya untuk mengambil barang yang tersisa," ujar Pete sambil menunjuk ke kamar dengan bibirnya.

Rosella menganggukkan kepalanya dan Pete berpikir jika tidak akan ada perdebatan panjang hari ini.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang