Chapter 47: Setiap Benang Merah

4.6K 571 177
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ketika itu Pete baru kembali dari pulau terlebih dahulu. Bukan karena Pete tidak perduli tentang apa yang terjadi pada ayahnya, tetapi kebijakan Kekaisaran membuat Pete tidak menemui Pa-nya. Tentu saja di status Pa-nya sebagai peneror dan tersangka.

Regulus Canis akan diinterogasi, itu saja yang Pete ketahui.

Pol yang menjadi sopir kini mengalami tandus mendadak. Biasanya Pete seringkali bicara dan menciptakan keributan tak berarti. Namun kali ini Pete hanya berbicara seperlunya, dan memberi senyum tipis saat Pol mengajaknya bicara.

Pete terbilang cukup tenang untuk seorang anak yang baru saja mendengar kabar buruk tentang orangtuanya. Pol mengira Pete akan memaksa tinggal di pulau itu bersama yang lainnya. Nyatanya Pete sangat tenang, dan bahkan cenderung pendiam.

Padahal senyum sendu Pete sudah memperlihatkan jika Pete hanya memaksa dirinya sendiri. Siapa sangka melihat seseorang yang menahan tangisnya akan begitu menyakitkan?

Ditambah lagi tidak ada Porsche di sini, dan Pete sampai pada level di mana dirinya tak percaya pada siapapun di sekitarnya. Sulit dipercaya jika Pete juga tidak berbicara sepatah kata pun pada Vegas saat ia akan kembali ke Pusat Kota. Pete hanya tak tahu apa yang bisa ia katakan pada Vegas. Dahulu ia sangat bersemangat untuk menangkap peneror ini, seperti layaknya ingin membalas semua perbuatannya.

Dan sekarang semuanya lenyap seperti bulu sapi yang dicukur rata!

"Permaisuri, kita sudah sampai," ujar Pol yang baru saja turun dan membuka pintu untuk Pete.

Omega itu menganggukkan kepalanya. Keluar dari pintu dengan senyum tipis di wajahnya. Pete menarik koper kecilnya yang berwarna merah, karena yah ... Pete terbiasa melakukan hal seperti ini. Sehingga ia menolak saat Pol atau bodyguard lainnya yang menawarkan untuk membawa koper milik Pete.

"Apa Phi sudah puas sekarang?" ucapan itu membuat Pete nyaris memutar matanya.

Tanpa berbalik ia tahu siapa yang berucap seperti itu padanya. Apalagi dengan semua yang terjadi, tanpa campur tangan Pete saja Rosella selalu menyalahkan dirinya, apalagi saat Rosella tahu jika menangkap peneror ini adalah rencana Pete.

Pete menoleh pada Rosella, "Kau ada di sini?" tanya Pete seadanya.

Gadis itu mendekat pada Pete, dan Pol segera berdiri untuk memberi jarak antara Pete dan Rosella. "Maaf, Nona Canis. Permaisuri baru saja datang dan perlu ..."

"Pol, masuklah terlebih dahulu." Pete memberi perintah sambil mendorong koper merahnya agar Pol bawa.

"Tapi Permaisuri ..."

"Kami akan berbincang sebentar," ucap Pete yang menatap Rosella.

Mata gadis itu tampak basah, tetapi tajam sekaligus. Seperti menyimpan kebencian yang begitu banyak pada Pete, walau Pete tak mengerti darimana semua kebencian ini berasal. Akan tetapi, Pete rasa sudah cukup ia mengerti jika Rosella mungkin hanya mengikuti perintah orang lain. Mungkin ... Ayah mereka.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang