***
TOK
TOK
Pete mengusap wajahnya yang berkeringat saat mendengar ketukan dari luar. Ia berpegangan pada wastafel agar dirinya bisa berdiri, walau kakinya lemas. Pete memuntahkan banyak isi perutnya di toilet, terutama saat bau minuman itu masih memenuhi mulutnya.
Tak tahu kenapa, tapi Pete sangat lemas. Sehingga ia hanya bisa berpegangan pada mulut wastafel di atasnya. Kepalanya bersandar di lengan Pete, sambil berusaha memejamkan matanya. Pete sangat pusing dan takut untuk memaksa berdiri.
Kalau dia tersembab di lantai itu pasti lebih buruk lagi.
"Pete, buka pintunya," suara Vegas tenang seperti biasanya.
Namun dari ketukannya, Pete tahu jika Vegas agak panik sekarang.
"Tidak dikunci," balas Pete dengan lemas.
Tepat saat Vegas membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada Pete. Pria alpha itu menghampiri Pete dan memeriksa keadaan omeganya. Pete berkata pelan, "Saya ingin berkumur dulu, Yang Mulia."
Ya agak tak sopan juga jika ada bekas muntahan di bibir Pete.
Vegas membantu Pete berdiri dan menompang tubuh Pete yang mendadak hangat. Pria itu menghidupkan air kran dan membasuh dagu Pete, sebelum menyangga air dengan telapak tangannya. Agar Pete bisa berkumur.
"Yang Mulia, saya bisa sendiri," bisik Pete yang tidak enak.
Kondisinya sangat buruk sekarang dan ruangan kini penuh dengan bau muntahan. Itu pasti sangat menggangu Vegas. Walau pria Alpha itu malah tak menanggapi apapun, dan masih membantu Pete untuk berkumur.
Sebelah tangannya mengusap punggung Pete agar lebih nyaman.
"Bisa berjalan, Honey?" tanya Vegas pada Pete.
Pete mengangguk, tapi Vegas meletakkan tangannya di bawah lutut Pete. Seketika omega itu merasa tubuhnya melayang karena Vegas menggendongnya. Pete berpegangan di leher Vegas dan pria itu membawanya keluar dari toilet.
"Do you want something?" tanya Vegas yang dibalas gelengan kepala oleh Pete.
Vegas kembali membawa Pete ke sofa tempat mereka duduk sebelumnya. Para anggota di sana masih sama, walau ditambah dengan Macau yang masih dengan seragamnya. Belum berapa lama Pete didudukkan Vegas di sofa, Tankhun dan nenek Vegas sudah mengelilingi Permaisuri Vegas itu.
"Awww Pete, aku kasihan padamu yang harus mengalami ini. Tapi kata nenek sihir ini, masih sekitar delapan bulan baru iblis kecil ini lahir," cerocos Tankhun sambil mengusap perut Pete.
Pete langsung merinding. Bayangkan, habis muntah dan perutnya masih dingin-dinginnya, lalu diusap lagi dengan orang lain. Apalagi ucapan Tankhun ini agak ...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist | VegasPete
FantasyDasar sampah! Bagaimana bisa novel ini menjadi begitu busuk? BRAK! Build Jakapan melempar novel berjudul "Keajaiban Cinta Rosella" ke dalam sampah. Ia menemukan jika novel tersebut sangat busuk, dan alurnya juga sangat busuk! Setelah usai menghina...