Chapter 51: The Antagonist?

4.3K 606 81
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


BLARRR!!

Sekali lagi suara ledakan terdengar.

Wilayah keluarga Sargas di desa ini begitu luas. Bukan seperti istana mewah Kekaisaran Negeri Bintang, tetapi lebih seperti hutan gelap yang misterius. Pepohonan di sekitar begitu rapat hingga kau tak berpikir jika mobil bisa masuk ke sana.

Namun berkat Regulus, Vegas dan Kinn menemukan jalan sempit yang agak rusak jalannya. Sehingga mereka bisa masuk dengan pasukan yang cukup banyak. Walau mereka menyebar untuk memeriksa ke sekeliling hutan gelap ini.

Vegas menyadari jika Sargas tidak memiliki bodyguard yang bekerja padanya atas dasar kesadaran. Semuanya berdasar dari kendali Sargas yang terus bekerja, dia bisa mengendalikan banyak orang sekaligus. Medianya adalah cermin, yang awalnya membuat mereka tidak mencurigai apapun.

Namun ada batu-batu yang sifatnya seperti cermin tampak berjejer di sekitar pepohonan. Struktur yang aneh itu membuat Tankhun, Tay, dan Time, yang ditugaskan Vegas untuk memeriksa ke sekeliling, langsung meledakkannya saja. Daripada membuat resiko jika salah satu mereka terkena sihir dari Sargas.

Tay mendengus. "Ku pikir kita hidup dalam teknologi dan logika yang memadai untuk menjelaskan hal semacam ini."

"Yang lebih rumit dari teknologi adalah hati manusia," ucap Time yang melirik pada Tankhun. Sejak tadi Tankhun mengamati pintu sumur yang katanya juga pintu masuk altar pengorbanan darah Sargas.

Ini sedikit rahasia!

Sebelumnya Vegas dan Anakinn masuk dari sana. Entah ke mana sekarang kedua orang itu. Mungkin memang ada jalan lain yang menghubungkan sumur itu dengan altar yang dimaksud oleh Regulus.

Yang ditakutkan oleh Time ialah Tankhun yang memasukkan bom ke dalam sumur itu. Dia benci Vegas, bukan?

"Khun Sargas sudah melihat kehancuran keluarganya sendiri. Dia sudah tahu jika keabadian dan eksperimen semacam ini tidak berhasil. Buktinya orang-orang ini tetap mati karena penyakit aneh. Tentu saja kau tak bisa memasukkan darah orang lain pada tubuhmu. Mau itu darah tua, darah muda, darah sehat, atau lainnya. Itu seperti membuat penyakit tersendiri," jelas Arm yang lebih pandai mengamati ke sekitar.

Pol hanya menganggukkan kepalanya seolah mengerti. Padahal yahh ... Tak terdefinisi di otaknya.

Tankhun menanggapi dengan singkat. "Dia hanya mencari cara untuk balas dendam. Itu saja."

Manusia harus hidup dengan suatu tujuan di kehidupannya. Sargas menumbuhkan dendamnya pada Kekaisaran, agar dirinya bisa terus hidup dan melakukan sesuatu. Sesederhana itu.

Pada akhirnya dalam sejarah keluarga misterius ini menghilang begitu saja. Ada desa yang dekat dengan desa ini, tapi semuanya hanya berkata jika mereka semua menjauhi desa mati ini. Sebab, beberapa orang berkata jika setiap malam udara di sana sedikit tak enak.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang