Dasar sampah!
Bagaimana bisa novel ini menjadi begitu busuk?
BRAK!
Build Jakapan melempar novel berjudul "Keajaiban Cinta Rosella" ke dalam sampah. Ia menemukan jika novel tersebut sangat busuk, dan alurnya juga sangat busuk! Setelah usai menghina...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Pete menoleh pada Antares, hanya untuk sekedar memberi sopan santunnya yang jelas hanya setipis tisu. Yang tebal adalah rasa ingin pergi dari hadapan Antares. Lain halnya jika suaminya itu tidak galak seperti ibu kost!
"Kan enak juga saat mainnya kasar, terus diikat-ikat."
Wolf sialan ini selalu pandai membuat Pete darah tinggi. Mino lugas, jujur, dan kurang tahu malu. Mungkin dikira Mino hanya Pete, wujud manusianya, saja yang mendengar. Ini seperti kau memiliki suara hati tersendiri seperti di cerita Suara Hati Seorang Istri.
Uphhh! Sudahlah.
"Aku memang suara hatimu, Anakku. Dengarkan isi hatimu sebenarnya. Siapa tahu jauh di dalam dirimu, kau menyukai setiap Vegas menidurimu dengan kasar." Entah Mino mengejeknya atau apa.
"Berisik," omel Pete dengan suara agak keras.
Bahkan bisa didengar juga oleh Antares yang masih berdiri di depannya. Pria itu menatap Pete agak terkejut, apalagi dengan suara Pete yang agak tinggi.
"Ada masalah?"
Pete tertawa canggung. "Tidak. Saya mengusir nyamuk di sekitar telinga."
Jangan tanya lagi bagaimana Mino mengomel di telinga Pete. Omega itu memilih untuk mengabaikannya.
"Permaisuri sangat lucu," ucap Antares sambil menatap Pete dalam.
Hah?
"Pantas Rain sangat menyukai Permaisuri. Ini seperti dia selalu mencari sosok yang bisa memberinya kasih sayang," jelas Antares dengan senyumnya yang hangat.
"Bukankah itu agak menyedihkan?"
Antares mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Pete.
"Dibanding saya, Yang Mulia Antares adalah orang paling Khun Rain sukai," lanjut Pete yang membuat Antares terdiam.
Ekspresinya tenang, tapi itu tak menutup kemungkinan jika dia seperti tak mempercayai ucapan Pete.
Kenapa orang-orang begitu sulit untuk memahami apa yang diinginkannya?
"Kenapa Yang Mulia Antares mencari kebahagiaan untuk Khun Rain dari orang lain? Padahal Yang Mulia sendiri bisa memberikannya. Mungkin itulah yang paling diinginkan Khun Rain," lanjut Pete dengan senyum tipis di wajahnya.
"Apa yang kau mengerti? Situasi kami berbeda dengan ..." Wajah Antares berubah. Ia sungguh tersinggung dengan apa yang diucapkan oleh Pete.
"Lalu, kenapa harus membanding-bandingkan? Kalian bisa seperti cara kalian sendiri, dan kami ..."
Tentu saja kami yang dimaksudnya ialah tentang Vegas dan dirinya.
"Dengan cara dan takdir kami sendiri. Saya menyukai Khun Rain, tapi saya sejatinya orang asing. Tidak bisa dibandingkan dengan posisi Yang Mulia untuk Rain."
