Chapter 31: Menuju Hari Penobatan

4.9K 612 104
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Ketika Vegas mendekatinya, senyum frustasi Tawan terlihat. Ia memiliki pemikiran yang buruk tentang ini, walau begitu ia merasa ingin meyakini jika Vegas akan kembali padanya. Pria ini akan berbicara dan bertanya banyak hal dengan Tawan.

Lalu, Tawan akan dengan sangat bangga mengatakan apapun yang ia ketahui pada Vegas.

"Yang Mulia, Tawan tahu jika Yang Mulia masih memerlukan Tawan. Maafkan Tawan karena melakukan ini, tetapi ..."

Vegas hanya berkata, "Kenapa kau menculik Pete?"

Pete lagi!

"Yang Mulia, Tawan melakukan ini karena Pete pasti membuat Yang Mulia kesusahan. Dia terus membuat masalah!" ucap Tawan yang menatap Vegas dengan tatapan membujuk.

"Jadi kau tidak mau mengatakannya?" tanya Vegas yang kini menoleh pada Pete, dan sejauh apa yang ia lihat wajah Pete terlihat penuh badai. Walau pipinya agak lucu dengan sebelahnya yang agak membengkak.

Jangan katakan Vegas berpikir seperti itu, atau Pete tak akan mau bicara pada Vegas.

Tawan menyadari tatapan Vegas. Dahulu pria ingin memang sudah sangat dingin, Tawan tahu tentang itu. Namun semuanya terasa baik-baik saja untuk Tawan karena Vegas bersikap sama terhadap semua orang.

Dan hanya karena omega berisik seperti Pete, aura Vegas terlihat berubah. Bohong jika Tawan tidak melihat tatapan Vegas yang khawatir selama pertandingan sebelumnya. Ia tahu Vegas kembali menjadi Gray, sosok yang dahulu seringkali mengunjungi Blue Waves.

Mata dingin Vegas akan seirama dengan warna rambutnya yang abu pucat. Dia akan terlihat seperti orang asing, apalagi dengan matanya yang dingin.

Tawan menarik napasnya cepat. Hanya bisa membohongi dirinya sendiri.

"Tawan sungguh tidak tahu na ... Yang Mulia, Tawan tidak melukai Pete, tetapi omega sialan itu memukul Tawan!"

Vegas sekarang terlihat mengalihkan pandangan lagi pada Tawan. Wajahnya terlihat sangat muak.

"Kau menculik Pete karena diperintahkan oleh Auriga atau ada orang lain yang berada di belakangmu?" tanya Vegas langsung tanpa berniat memperpanjang pembicaraan.

Membuat Tawan menggelengkan kepalanya. "Tawan sudah memberitahu semuanya pada Yang Mulia. Bahkan sudah melaporkan semua kejahatan Auriga."

Itu memang benar. Hanya menunggu waktu hingga Vegas akan benar-benar mematahkan sayap Auriga di Pengadilan Tinggi. Ia selalu menunggu momen yang tepat untuk membungkam serigala licik itu.

Dulunya Vegas berpikir nanti ... Nanti ia akan membongkar semuanya. Membiarkan Auriga berada di atas angin dan terlihat seperti berkuasa. Akan tetapi, pria tua itu sepertinya menganggap Pete sebagai pilihan terburuk Vegas.

Vegas melirik Pete yang terlihat agak cemberut, dari sudut matanya.

Tawan mendadak berkata. "Mengapa harus Pete?"

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang