***
Sargas marah. Tentu saja.
Omega ini terang-terangan menolak dirinya. Lebih dari segalanya, hal tersebut membuat Pete terlihat lebih menarik dari segalanya. Tangan Sargas mengarah pada wajah Pete, tetapi tangannya terhenti ketika Regulus menahan tangannya.
Wajah Regulus terlihat cukup serius. "Bukankah kau harus melengkapi kekuatanmu segera? Atau kau mau usaha kita selama ini menjadi sia-sia?" tanya Regulus ketika mendapati wajah tak suka Sargas.
Pete cukup mengerti apa yang dimaksud usaha di sini. Sargas berusaha untuk mendapatkan kekuatan yang bisa mengalahkan Vegas. Sedangkan Regulus, Pete masih tidak mengerti mengapa ayahnya melakukan semua ini begitu jauh.
Jika Regulus memang mencintai Agena seperti yang dikatakan Nenek Vegas, kenapa harus membunuhnya? Apa hanya sekedar balas dendam, atau Regulus tidak terima Agena menikah dengan Gun. Tapi kenapa baru saat itu?
Di saat Agena sudah memiliki Vegas sebagai alasannya terus hidup. Seorang pria kecil yang membuat Agena membuatkan kalung sederhana di hari ulangtahunnya. Dan Kenapa tidak di saat Agena di masa frustasinya karena dikurung oleh Gun?
"Pa, hentikan apapun yang Pa lakukan," pinta Pete dengan suara pelan.
Ayahnya tersenyum tipis pada Pete. "Ini sudah hampir berhasil, Pete. Kau tidak perlu mengerti apa yang Pa lakukan, tapi tugas Pa hampir selesai."
Apa maksudnya? Ini Pete yang bodoh atau orang-orang di sekitarnya memang sama sekali sulit dimengerti?
SRET!
SREKK!!
Regulus menjauh dari Pete ketika suara keras itu terdengar. Membua Pete mengalihkan pandangannya pada atap yang terbuka. Di sana ia menyadari jika hari sudah malam. Cahaya bulan hari ini cukup terang, tetapi ada kabut awan yang gelap di sekitarnya. Mungkin hanya menunggu waktu hingga gerhana bulan. Entah bagaimana ... Tapi mungkin Sargas sudah mempersiapkan hari ini dengan sangat matang.
"Setelah semua rasa sakit ini, kau akan bangun kembali, Pete," ucap Sargas yang mendekat pada Pete.
Membuat Pete sadar jika yang dimaksud oleh Sargas adalah tentang dirinya yang memiliki kemampuan penyembuhan diri yang cukup kuat. Pete menatap ngeri pada pisau yang ada di tangan Sargas. Orang ini sungguhan gila!
Ruangan ini gelap, tapi tidak sejatinya gelap karena seperti ada cahaya obor yang menyelinap dari celah bangunan. Sehingga siluet dari para manekin berisi darah itu tampak lebih mengerikan. Pete seperti melihat wajah-wajah tersenyum yang menatap ke arahnya, sedangkan dirinya diikat di tengah-tengah mereka.
Sargas tampak memegang pisau di tangannya. Ada wadah perak yang mungkin digunakan orang ini untuk mengambil darah Pete.
"Hey, aku tetap bisa mati jika darahku habis!" Pete tak bohong tentang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist | VegasPete
FantasiDasar sampah! Bagaimana bisa novel ini menjadi begitu busuk? BRAK! Build Jakapan melempar novel berjudul "Keajaiban Cinta Rosella" ke dalam sampah. Ia menemukan jika novel tersebut sangat busuk, dan alurnya juga sangat busuk! Setelah usai menghina...