Chapter 59: Lantern of Silence

3.2K 455 77
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Ini sungguhan Perayaan? Aku merasa seperti peringatan kematian," ucap Tankhun yang mendapat kedipan mata berkali-kali dari Arm.

Bagaimana pun Perayaan Lentera sebenarnya hampir seperti peringatan kematian juga. Hanya saja karena dibuat seperti penerbangan lentera sehingga menampilkan keindahan, dan makna kesedihan itu menjadi sedikit lebur. Berganti dengan perayaan yang agak romantis dan elegan.

"Perayaan besok itu seperti memberikan doa juga, Khun," bisik Arm yang memperbaiki kacamatanya.

Yah, apa yang mereka tunggu ialah untuk melihat keindahan dari lentera yang terbang ke langit secara bersamaan.

Pete mendengar itu sebelumnya, dan katanya bahan dari lentera itu adalah kertas bunga khas Kerajaan Markab. Setelah lilin dan gasnya habis, kertas yang berterbangan itu akan terjatuh kembali. Meski begitu, tentu saja tidak merusak lingkungan, sebab kertas itu dibuat dari serat kayu dan ditambahkan bahan alami lainnya agar benda itu mudah terurai.

Bahannya agak tak tahan lama, bahkan lebih lembut lagi dibandingkan tisu sehingga saat membuatnya harus sangat berhati-hati.

Pete tak begitu mengerti, tetapi itulah fakta ajaib yang ia ketahui dari dunia novel ini. Terkadang terasa kuno, tetapi terkadang juga terasa lebih maju dari dunia yang Pete ketahui.

Tankhun berdecak lagi. "Apa yang ku maksud adalah acara di istana ini. Bahkan Vegas brengsek itu malah merangkul manja pada Pete. Harusnya dia menyapa orang-orang yang penuh sandiwara di sini, bukan?"

Lain Tankhun namanya jika tak memusuhi Vegas. Namun seperti cerita lama yang sering kali diulang kembali, Vegas tak begitu memperdulikannya. Ia masih merangkul pinggang Pete, dan duduk di sofa bagian pinggir ruangan.

Sedangkan Pete, dia fokus dengan kue jeruk, yang jujur saja Pete menyukainya. Awalnya dia mengira itu akan asam karena bahannya, tetapi itu tidak seperti yang ia kira. Masih ada rasa manisnya, dan berpadu dengan rasa asam dari jeruk sehingga manisnya tak begitu memuakkan untuk dikonsumsi banyak.

"Buka mulut," ucap Pete pada Vegas yang sejak tadi diam. Seperti sudah setelan pabriknya begitu.

Vegas menerima suapan Pete itu, dan segera menegak wine di gelasnya. Dengan hal sederhana ini Pete tersenyum manis sebelum lanjut makan lagi. Ia tentu tahu jika Vegas tidak menyukai makanan manis, tapi sesuap kue tak akan membuat Vegas berhati Hello Kitty, bukan?

"Vegas, kau tak berkumpul dengan sesama manusia sombong sepertimu di sana?" tanya Tankhun terang-terangan. Bahkan ia sengaja meninggikan suaranya hingga rombongan yang Tankhun tunjuk pun mendengar.

Namun Tankhun adalah Tankhun. Sejak kapan manusia ini akan perduli saat menyinggung orang lain.

Salah seorang dari mereka, yang sejauh ini Vegas ingat merupakan Perdana Menteri Kerajaan Markab, pria itu menghampiri Vegas dan Pete yang masih duduk di tempatnya. Di tangannya ada gelas bening yang diarahkannya pada Vegas dan Pete.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang