Chapter 1: Novel Sampah!

18.1K 946 75
                                    

"Dasar novel sampah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar novel sampah!"

Bagaimana bisa hanya karena cinta tak terbalas seorang Kaisar hebat dan bijaksana menjadi seorang bajing*n?

Benar-benar novel sampah yang penuh dengan ke-bucinan tokoh antagonisnya.

Novel ini mungkin ditulis penulisnya dengan mengorbankan urat malunya. Padahal Build sedang ketagihan cerita Omegaverse, karena bagaimana mate begitu indah di dalam cerita. Siapa sangka ia menemukan buku busuk ini, dan MEMBELINY.

Sialan!

Setelah memaki-maki isi novel yang baru selesai dibaca, Build baru bisa tidur dengan nyenyak. Berharap mendapat mimpi berfaedah, bukan bermimpi tentang alur kacau novel yang jasadnya sudah ia abadikan di tempat sampah.

"Ya ampun. Aku terlalu banyak mengomel hingga haus seperti ini," ujar Build yang bangkit dari rebahannya.

Tapi ...

SRET!

Skenario macam apa ini, Tuhan? Mengapa ada genangan air di lantainya yang kumuh ini?

BRUGH!

Build terjatuh dengan kepalanya yang mendarat terlebih dahulu. Mengucurkan darahnya, dan mati hanya dalam beberapa menit karena ia yakin tak ada yang akan membantunya ke rumah sakit. Karena sejatinya ia sendirian.

Tuhan mungkin memberinya jalan terbaik...

Sejak awal nasibnya sudah tak begitu bagus. Terlahir dari keluarga yang kacau dan tak damai. Padahal baru saja ia berhasil keluar dari rumah yang selalu penuh dengan teriakan ayahnya, dan ia harus meninggal dengan konyolnya di kamar kost-nya sendiri. Apalagi ia meninggal karena kecerobohannya sendiri.

Seandainya ia punya alur hidup yang lebih baik ...

***

"Lihat itu."

Sepasang mata bulat dan cantik menatapnya secara langsung. Membangunkannya dari tidurnya yang tenang. Menyadari bahwa jarak antara dirinya dengan mata itu terlalu dekat, ia menoleh ke samping. Namun matanya langsung terpaku pada pemandangan yang ada di sekitarnya.

Dimana ini?

"Aku sudah bilang kalau Phi Kinn tak bisa menemukan kita kalau bersembunyi di sini," sepasang mata cantik itu tidak sendiri, tetapi juga ditemani dengan senyum manis yang memikat.

Tapi, Kinn? Mengapa namanya tidak asing?

"Oh tidak! Phi Kinn datang."

Ia tersentak ketika tangannya ditarik paksa oleh pemilik mata cantik itu. Apa-apaan ini? Meski cantik kalau kasar kan bikin emosi juga.

"Lepaskan!"

Huh? Tunggu dulu...

Ia menyentuh lehernya cepat. Bahasa apa yang baru saja ia gunakan? Lagipula, sejak kapan suaranya yang seperti elekton tetangga berubah seperti alunan suara biola?

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang