Chapter 26: Pertarungan

4.1K 598 93
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Pete menyeka darah di hidung Porsche dengan ujung jaketnya. Beruntung Ken masih berbaik hati untuk mengambil jaket milik Pete di dalam walk in closet. Udara malam tak baik untuk tubuh omega ini, dan Pete semakin yakin jika mereka tidak berniat untuk membunuh Pete.

Mungkin nanti.

"Tidak usah, Pete. Nanti pakaianmu kotor," ujar Porsche yang menatap wajah muda Pete dengan tidak tega.

Omega ini sudah Porsche anggap seperti saudaranya sendiri. Sejak dirinya mendapat pekerjaan di Keluarga Canis, entah bagaimana, tetapi dia langsung dipertemukan dengan sosok kecil dari Pete. Wajahnya terlihat murung untuk seorang anak kecil, meski begitu dia selalu tersenyum.

Bahkan saat Porsche terjebak dalam rut Kinn, dan mengandung Fort, Porsche tidak ingin meninggalkan Pete sedikit pun.

Ia tetap bekerja di dalam setiap kecanggungannya dengan putra tertua Canis itu. Semua itu hanya agar dirinya bisa mengawal Pete Emerald Canis yang terlihat kesepian ini. Walau sekarang Pete menjadi ceria dengan cara yang agak cepat. Sungguh unik saat kepribadian seseorang langsung berubah dengan drastis.

Apapun itu ... Porsche senang dengan perubahan Pete.

Pete menganggukkan kepalanya. "Apa kau masih bisa menahan sakitnya? Jangan pingsan dulu. Bagaimana jika kita dibuang ke laut setelah ini? Aku tak bisa berenang sambil menarik kau!" omel Pete yang kini mengalihkan pandangan pada Pol yang juga babak belur.

"Jadi, kita harus bagaimana?" tanya Pol sambil berbisik.

Bagaimana pun sekarang mereka memiliki dua orang bodyguard lain yang duduk di bagian depan. Ken tidak ikut karena meminimalisir kecurigaan kekaisaran. Meski begitu, ada sekitar tiga mobil lainnya yang juga mengikuti mereka.

Ketiganya belum sempat berunding terlebih dahulu sebelum diculik. Sehingga Pete hanya menghela napasnya saat menguatkan dirinya sendiri. Dia adalah orang biasa, yang tahunya bekerja, mendapat gaji. Hidup dengan cara yang sangat normal.

Semuanya berubah ketika dirinya masuk ke dunia novel ini. Ia harus familiar dengan persaingan kekuasaan serta pertarungan semacam ini. Apalagi sejak awal Vegas memang menempatkan Pete untuk berada di dalam bahaya ini.

Sialan sekali!

Pete mengamati sekitarnya, dan mereka seperti memasuki kawasan yang agak sepi. Layaknya jalan kosong dengan mengarungi bagian hutannya. Sepertinya perjalanan ini cukup jauh, bahkan cukup jauh dari kawasan perkotaan padat.

Pete menganggukkan kepalanya, dan Porsche membalas dengan anggukkan yang sama. Sedangkan Pol hanya ikut-ikutan mengangguk walau ia tak paham.

Pete mengerutkan wajahnya. "Bisa-bisanya bodyguard seperti kalian tidak bisa melindungi aku?" ucap Pete dengan keras. Suaranya cukup membuat dua orang bodyguard di depan menoleh ke belakang.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang