Chapter 40: Unchanged

4.6K 644 161
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sargas tersenyum tipis pada Pete yang memeriksa kalung di tangannya. Rambut hitam kecoklatan milik Pete terlihat agak kusut, dan pasti kasar karena terkena air yang kotor. Pete sepertinya perlu beberapa kali keramas untuk menghilangkan struktur keras pada rambutnya sekarang. Belum lagi dengan bau amis yang juga membuat Pete jadi sadar jika penampilannya sangat berantakan.

Porsche menyadari tatapan Sargas itu, sehingga ia membuka pembicaraan. "Jika Khun Sargas ingin menemui Nona Rosella, dia ada di dalam."

Anakinn melarang Rosella untuk keluar, jika Pete sedang keluar dari kamar. Setidaknya hanya itu yang bisa Anakinn lakukan untuk membuat kedua adiknya tak saling bersinggungan. Walau jika nanti malam, ayahnya datang untuk makan malam bersama, keduanya pastinya bertemu lagi.

Pria Alpha itu, Sargas mengangkat buket bunga yang ada di tangannya. "Aku menjenguk Pete. Aku mendengar Pete sudah pulang dari rumah sakit."

Tentu saja Pete bingung dengan keakraban yang ditunjukkan Sargas. Sejak kapan dia mulai akrab, hingga Sargas mengunjunginya dan menyebut nama depannya dengan santai.

Tapi demi segala macam yang disebut sebagai sopan santun, Pete menganggukkan kepalanya. "Terima kasih atas kunjungannya."

Namun saat Sargas mengulurkan bunga ke arah Pete, Tankhun yang terlebih dahulu mengambilnya. Memeriksa bunga itu seperti biasa ia razia di kantornya. Tankhun sering melakukannya jika dirinya bosan di ruangan.

"Apakah Khun Tankhun memikirkan jika aku bisa mencelakai Pete melalui bunga? Kasar sekali," ucap Sargas yang masih tetap tersenyum.

Setiap kali Sargas tersenyum, Pete merasa seperti mata pria itu terlalu intens. Seorang pengamat, yang entah bagaimana otaknya berpikir. Kau jangan hanya menyimpan waspada pada air yang deras, terkadang air yang teduh itu pertanda dalam dan tak terbaca.

Sargas sangat ramah, berbeda dengan Vegas yang jarang tersenyum. Namun di beberapa sisi Vegas tidak terbaca, tetapi Pete tidak begitu resah saat ditatap pria itu. Sedangkan Sargas memberi kesan sangat tenang, tetapi tidak terbaca juga. Dia terlalu tenang!

Tapi ... Kenapa Pete memikirkan Vegas sebagai pembanding di sini?

Vegas bukannya tidak terbaca dan dingin, dia hanya tidak perduli pada Pete.

Itu saja.

Tankhun melempar buket bunga itu ke arah Sargas. Tentu saja itu perlakuan yang sangat kasar. Sehingga Pete jadi tidak enak sendiri.

"Tidak ada yang tahu jika kau sama saja seperti ayah berbisikmu itu. Bahkan sepupumu, Tawan itu, pernah menculik Pete!" cetus Tankhun yang sekali lagi mengingatkan masalah lama.

Di mana keluarga Auriga adalah pihak yang menentang Vegas naik tahta di usia mudanya. Bukan tentang 'muda' secara usia, tetapi muda tentang pengalamannya. Vegas memang bersekolah dan mendapatkan banyak pelatihan di usia remajanya.

The Antagonist | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang