PROLOG

1.7K 148 12
                                    

Fanfiction dari Webtoon:
I Wanna Be U

Karya:
SAM

A/N:
Beberapa adegan, dialog, dan plot diubah demi kepentingan cerita.

Tata bahasa terkadang tidak menentu (Baku dan tidak baku) tapi aku harap kalian masih bisa menerima segala kekurangan dan kalau bisa memberi saya kritik yang membangun tanpa tujuan menyinggung, terima kasih!

Selamat menikmati!

《Helio Tropium mencintai Medeia Beliard.》

《Tapi orang yang dicintai Helio Tropium pasti akan mati.》

《Oleh karena itu, Helio Tropium tidak akan mencintai siapapun.》

《Ini adalah perjanjian tak tertulis di antara keduanya.》

"Ah, ya ampun ..." Athella melempar ponselnya ke permukaan kasur, beberapa kali membaca bagian itupun tak pernah bisa berhasil membuat kesedihan Athella berkurang.

Itu adalah reaksi yang termasuk berlebihan, namun sebagai pembaca setia yang telah dari awal rilis membaca karena kepincut Psyche, Athella tak bisa tidak merasa sesak sama sekali, dia ingat masa-masa dia betul-betul kaget ketika Helio muncul karena ada tokoh yang setampan ini.

Dia menyaksikan semuanya, dari Helio yang muncul pertama kali dan bertingkah layaknya antagonis sampingan yang berdiri di samping antagonis utama (Medeia), hingga terkaget ketika Helio nyaris membunuh dirinya sendiri karena berpikir Medeia telah mati, lalu terkena serangan jantung karena Helio dan Medeia ternyata sudah sering melakukan hubungan orang dewasa, hingga Helio yang nekat melamar dan ditolak secara ganas, dan kilas balik kehidupan Helio sejak kecil.

Awalnya, Athella tak pernah begitu simpati, dia hanya sibuk mengagumi Psyche, tapi arc akhir-akhir ini memaksanya untuk terfokus pada Helio yang sempat beberapa kali membuatnya kesal.

Karena bagi Athella, Helio hanyalah batu injakan bagi Protagonis utama untuk naik, dan akan dibuang dari cerita ketika sudah tak dibutuhkan lagi untuk menambah tragedi.

Dia bukannya benci, tapi dia menerima kenyataan itu, Helio adalah karakter yang penting untuk dihilangkan pada akhirnya, semua alur cerita I Wanna Be U sendiri mengarah ke panah yang sama—kematian Helio Tropium dan naiknya Medeia Beliard menjadi Ratu Kekaisaran.

Itu cuma teori, sih.

Tapi dia tak bisa menolong rasa sakit di dadanya ketika dia melihat Helio menangis saat dikalahkan oleh Medeia seperti itu.

Sudah dibuat khawatir juga cemburu, lalu ditolak, kemudian dikalahkan, dan direndahkan pula. Bagaimana bisa Athella tidak merasa kasihan dengan nasib Helio yang seperti itu? Apalagi malam sebelum duel mereka masih saling mesra.

Belum lagi; kilas balik kehidupannya. Itu benar-benar membuat Athella tanpa sadar menangis, anak itu bahagia sekali, lalu dia tiba-tiba menjadi yatim-piatu begitu saja tanpa ada persiapan sama sekali.

'Mana peliharaannya juga mati ...'

Itu bukanlah hal yang paling sedih saat itu, namun episode saat Ayah-Ibu Helio meninggal rilis, Athella tidak bisa menolong selain mengeluarkan air mata dan menggunakan kain disekitarnya untuk jadi penyeka air mata, harus menangani semua kesedihan itu, semuanya terasa asing, dan kesedihan Athella membuncah ketika Helio pergi ke teater yang sudah disediakan untuknya oleh Sang Ibu yang telah tiada.

Saat Helio mengatakan dia masih tidak bisa percaya karena orangtuanya sudah tidak ada lagi, Athella menangis kencang.

Bangsat, Sam-nim tau aja rasanya jadi anak yatim.

Seprei bantalnya yang berisi uang tabungan Athella itu basah karena air mata, membuat uang di dalamnya lengket dan nyaris koyak jika saja Athella lebih ceroboh dari tindakannya ini.

"Padahal rencanaku abis ini mau nyuci baju..." Athella bergumam, "tapi besok aja deh."

○○○

'Besok apanya, coba..' batin Athella berujar lesu, rambutnya kini ditata oleh pelayan, dari tata pakaian saja, sudah jelas mereka tidak akan disebut normal jika ini benar-benar di zaman modern.

Gaun bertema hitam putih yang serba tertutup dari leher hingga ujung kaki benar-benar menunjukkan di dunia mana Athella sekarang ini.

"Nona, tolong bangun, anda harus bersiap-siap untuk perjalanan menghadiri pesta ulang tahun Tuan Muda Helio Tropium."

Adalah barisan kalimat yang menyambut Athella di pagi hari ketika dia masih merenung sebelum siap-siap mencuci bajunya dan kakak-kakaknya (saat itu Athella belum sadar lingkungan).

"Hah?"

Mata Athella saat itu kosong, dia berkali-kali bertanya kenapa dia bisa ada di tempat asing ini, dan saat mengecek dirinya di cermin ...

... fisiknya sama saja, hanya saja terlihat lebih muda, dan kondisi kulitnya mengatakan bahwa dia terawat dan kulitnya di dunia ini tak pernah menyapa nasib kemiskinan.

Rambut platinum blondenya jadi lembut dan tidak mudah kusut, di bawah matanya juga tidak memiliki lingkaran setebal dirinya di dunia yang sebelumnya, tangannya jenjang, kulitnya halus juga..

'Wah, aku glow up jalur isekai kah, ceritanya??'

Menjadi cantik tanpa usaha, itu sepertinya mimpi setiap orang, karena Athella termasuk dalam golongan itu.

Lalu juga—

'Omong-omong ini aku pindah ke dunia mana, sih? Zaman dulu di duniaku gak mungkin soalnya menurut sejarah pakaian mereka itu gak kayak gini, deh..'

—karena memang dasarnya tadi masih mengantuk (bahkan sampai sekarang juga), Athella jadi benar-benar kurang memperhatikan sekitar.

Padahal pagi tadi pelayan jelas sudah menyebutkan nama karakter kunci untuk mengetahui dia di mana sekarang.

'Ini, sih.. ala-ala gaun historical manhwa yang digambar sama artist kepengen jadi desainer, cuma sebatas gaun kece tanpa bener-bener ikutin sejarah-'

Mulut Athella terbuka lebar.

'—tunggu, maksudnya aku masuk dunia manhwa..?'

Tepat sekali.

To Be Continued

MASTERMIND | Helio TropiumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang