"Athie? Kau mau kemana malam-malam begini?"
Arabella mengusap matanya dengan kening yang mengernyit, Athella diam-diam mengumpat, ia menyingkap jubahnya, berusaha tenang.
"Katakan pada kak Asher besok saja, malam ini aku mau kabur."
"Apa!?"
"Sssh!" Athella membekap mulut Kakaknya, "maaf, Kak. Aku harus menepati janji."
Arabella menepis tangan adiknya, menatap sang adik nyalang. "Apa? Kau mau kawin lari dengan Andreas Gramen?"
Mendengar itu, ekspresi Athella berubah datar. Sungguh, dia sedang tidak ingin bercanda.
"Apa aku bahkan kelihatan seperti orang yang mau menikah?"
Arabella menggeleng, "Tidak, sih. Aku akan lebih percaya jika kau bilang kau ini penyuka sesama jeni-"
"Baik, cukup. Terima kasih opini jujurnya," Athella memotong sebelum Arabella mdapat menyelesaikan kalimat laknat itu, dia memang suka sekali menuduh Athella menyukai gadis hanya karena Athella sama sekali tak pernah menunjukkan ketertarikan pada pria-pria di sekitarnya, "aku pergi dulu."
Grep!
"Katakan dulu, sebenarnya kau ini mau ke mana?" Arabella menggenggam lengan adiknya itu kuat-kuat, "apa Helio lagi? Athie, aku paham kau menyayanginya, tapi kau bertindak terlalu banyak."
"Aku akan menghadiri pemakamannya."
"...Apa?"
Athella melepaskan lengannya dari genggaman Arabella yang mengendur, "Nanti kalian paham, aku pergi duluan, saat waktunya tiba kalian akan menyusul, tolong sampaikan pada kak Asher untuk mencari alibi dulu."
"...Maaf merepotkan," setelah itu, Athella membuka jendela kamarnya dan meloncat.
"Tunggu, untuk apa kau membawa pembatas buku dari Sana-"
Arabella menatap kepergian adiknya, mulutnya ternganga, ia bahkan belum sempat menyelesaikan pertanyaannya, apalagi mendapat jawaban. Tapi kemudian ia hanya menghela napas berat.
"Haahh... apa aku harus bertanya pada Dekis untuk ini?"
○○○
Sebelum kematiannya, sempat terjadi cekcok di antara Sana dan Helio.
Ini semua tentang perbedaan moral yang kini benar-benar senjang di antara keduanya, Helio bukan lagi sosok penuh perasaan yang Sana kenal, dia bukan sosok yang membenci kejahatan seperti dirinya dulu. Dia orang yang kini menerima adanya pertumpahan darah demi tujuannya, hal itu yang membuatnya benar-benar marah.
Sialnya, Athella juga sosok yang sama, sosok yang Sana benci karakternya. Mungkin Sana juga tidak akan mau melihatnya lagi ketika tahu Athella sosok yang sebusuk apa, tapi biarlah itu terjadi.
Gadis itu memacu kudanya, setelah diantar ke area perbatasan, Athella meminta diturunkan dan membeli kuda baru dengan uang saku yang ia bawa agar lebih cepat, karena kereta kuda memang sulit untuk berjalan cepat, Athella merasa lebih baik memacu kuda sendiri. Toh, jaraknya sisa beberapa jam lagi.
'Mayat busuk Dean pasti sudah dikirimkan oleh Leander dan ayahnya ke kediaman Tropium sebagai pengganti Leander di cerita asli, saat ini Dolce pasti merasa marah besar karena merasa ditipu, Percy sudah kabur dengan membawa beberapa uang untuk Helio, pembentukan serikat pemberontakan terhadap Dolce pasti sudah ia ketahui...' Athella memperkirakan beberapa hal yang sudah terjadi lewat kabar yang diberikan Medeia lewat suratnya, mencocokkan hal-hal yang terjadi dengan cerita asli.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTERMIND | Helio Tropium
Fanfiction『What if I told you none of it, was accidental?』 - Athella, tanpa diduga memasuki dunia komik favoritnya sebagai gadis bangsawan yang bahkan tak pernah disebut dalam cerita asli! Di sini, Athella berusaha untuk menyelamatkan tokoh favoritnya: Helio...