20. Kabar

384 87 0
                                    

Early A/N: siap-siapin ya :D

○○○

Sudah 3 bulan semenjak ulang tahun Helio, dan tak terjadi apa-apa.

Athella juga sudah kembali pulang ke Viscounty sejak seminggu lalu, walau dihantui kecemasan, Asher sudah memintanya kembali karena ia akan menikah dengan Ariadne beberapa bulan lagi. Ia berusaha menenangkan dirinya bahwa tak akan ada yang terjadi, semuanya berubah, strukturnya sudah berubah, ia berhasil melindungi mereka...

...kan...?

Athella mengembuskan napas berat dan mengusap wajahnya sendiri dengan tangan yang gemetar, ia melipat surat-surat yang memang ditujukan untuk keluarga Tropium serta Sana dan Penelope. 

Setelah memberikan surat itu pada pelayan untuk diantarkan ke Ibukota, Athella menyandarkan dirinya ke kursi dengan lemas, ia benar-benar takut akan ada sesuatu yang terjadi, apalagi sekarang mereka berjauhan dan dia tak akan bisa langsung melakukan sesuatu, saat malam ulang tahun Helio, Athella menginap di kediaman Tropium dan benar-benar terjaga, tapi semuanya berjalan dengan tenang.

Untuk hadiah ulang tahun Helio, Athella menghadiahinya buku panduan berpedang dengan alasan Helio memang ingin mempelajarinya, anak itu menerima hadiahnya dengan senang hati. Sebenarnya Athella ingin menghadiahkan pedang juga, tapi Vita dan Diez tak mengizinkan anak mereka menyentuh benda tajam semacam itu sebelum berusia 13 tahun. Lumayan disayangkan, mereka benar-benar tak ingin anak mereka mempelajari kejamnya dunia dan tumbuh sebagai anak bahagia selamanya.

"Nona, waktunya makan siang."

Athella yang sedang berpikir sembari menautkan kedua tangannya di depan wajah sontak menoleh, mendapati pelayannya yang berada di antara bingkai dan daun pintu.

"Iya, Ernie, katakan bahwa aku akan segera datang."

●●●

"Kau berniat menikah di Kuil?" Anastasia bertanya pada adik lelakinya sembari menyuapkan makanan ke mulut, sesekali juga menyuapi Elias, sementara Erza dan Elena disuapi oleh pelayan.

"Hm," Asher menyahut singkat, masih mengunyah makanan, setelah itu berkata, "Ariadne menginginkan nuansa religi di pernikahan, agar memberikan ketenangan entah bagi mempelai atau tamu-tamu yang hadir."

Athella hanya mengangguk pelan mendengarnya, Ariadne Cleona; tunangan Asher memang sosok yang religius, sejak bertunangan dengannya juga Asher jadi lebih sering beribadah ke Kuil dan kadang mengajak mereka (paling sering Arabella), kendati keluarga mereka yang tak bisa dibilang religius, sekedar memiliki agama saja.

"Bella, kau sendiri apa sudah menemukan calon?" Anastasia menoleh ke arah Arabella dengan alis terangkat.

"Tidak," Arabella menjawab dengan tenang, yang jelas Athella tahu adalah kebohongan, setengah mati gadis itu menahan tawa, apalagi ketika Arabella diam-diam menendang kakinya di bawah meja.

Athella tak bereaksi apapun ia lanjut memakan makanannya seolah tak ada adu kaki yang terjadi di bawah meja, begitu juga Arabella.

Acara makan siang berlangsung dengan (kelihatan) damai hari itu.

○○○

Helio's POV:

"Halley, kemari!" aku berlari ke arah ayah dan ibuku dengan senang, angin berembus kencang dan langit benar-benar cerah hari ini, benar-benar cuaca sempurna untuk bermain diluar. Dapat kudengar gugukan senang dari Mel ketika melihat aku berlari mendekat.

"Wah, cuacanya cerah!' aku berseru riang sembari mengangkat tanganku ke udara, ayah dan ibuku tertawa melihat aku yang benar-benar ceria hari ini, karena beberapa hari lalu aku sempat murung sejak kak Athella pergi.

MASTERMIND | Helio TropiumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang