24. Menerima Pertolongan

379 89 3
                                    

+*+

"Karena sifatnya yang terlalu baik hati dan tak ingin membuat sang nenek tua bersedih jika ia menolak, akhirnya Putri Salju mengambil apel itu dan menggigitnya tanpa tahu bahwa itu adalah apel beracun, menyebabkan dia jatuh pingsan dan tak pernah sadar lagi sebelum kedatangan Pangeran," Athella menutup buku dongeng itu dan menoleh pada Helio yang terdiam setelah dibacakan dongeng satu itu.

"Lalu bagaimana Pangeran menyelamatkan Putri Salju? Tunggu, dia selamat, 'kan?" Helio bertanya cemas, Ratu Penyihir itu kenapa jahat sekali, sih? Padahal Putri Salju tidak salah apa-apa, kan bukan salahnya terlahir lebih cantik.

Athella yang melihat raut cemas Helio hanya terkekeh, ia mencubit pelan pipi anak itu sebelum lanjut membuka buku dan membaca bagian selanjutnya.

"Suatu hari, Pangeran sedang berkuda menyusuri hutan dan kemudian mendapati Putri Salju yang tertidur dikelilingi bunga. Hatinya terperangah akan kecantikan Putri Salju dan langsung jatuh cinta saat itu juga," Athella membacakan dengan Helio yang memperhatikan secara saksama, "Pangeran mengambil tangan Putri Salju, lalu menciumnya. Secara ajaib, Putri Salju yang sudah tertidur sekian lama kini terbangun dan mendapati Sang Pangeran, ia seketika jatuh cinta."

"Ratu Penyihir sendiri merasa geram pada cerminnya yang masih terus-terusan mengatakan bahwa Putri Salju adalah yang tercantik, ia memecahkan cermin itu dan hidup merana selama sisa hidupnya dan Pangeran serta Putri Salju bahagia selamanya. Tamat," Athella menutup buku dongeng itu dan meletakkannya di meja, menoleh pada Helio yang terlihat benar-benar lega dengan akhir ceritanya, "ada pelajaran yang bisa kau petik, Halley?"

"Bersahabatlah dengan orang-orang tanpa memandang statusnya, seperti Putri Salju yang berteman dengan 7 Kurcaci, lalu jangan iri dengki seperti Ratu Penyihir," Helio menjawab, Athella tersenyum mendengarnya, anak ini memang baik sekali, dia hanya mengambil pesan-pesan yang baik padahal ada hal lain yang ingin Athella sampaikan.

"Dan juga," Athella menambahkan, "jangan terlalu mudah mempercayai orang lain, walau kelihatannya orang itu sangat baik dan tidak mengancam sama sekali, kita tak pernah tahu isi hati seseorang sesungguhnya. Kita bisa celaka karena kepercayaan macam itu."

Helio memperhatikan dan mengangguk, "Tapi akhirnya Putri Salju bertemu Pangeran untuk menyelamatkannya, 'kan?"

"Itu karena dia beruntung, jika saja Pangeran tak pernah datang, Putri Salju akan terus-terusan seperti itu; tertidur selamanya tanpa ada kemungkinan untuk terbangun," Athella membalas, "bukankah lebih baik tidak pernah memakan apel beracun sama sekali dibanding harus jatuh dalam ketidakberdayaan, hanya bisa diam menunggu pertolongan orang lain?"

Anak berambut silver itu terdiam mendengarkan perkataan gadis di sampingnya lalu mengangguk setuju, yang dikatakannya memang benar, Putri Salju harusnya lebih berhati-hati dan tak percaya begitu saja hanya karena Nenek itu terlihat baik.

Athella yang melihat Helio memikirkan perkataannya diam-diam tersenyum, ia memutuskan untuk menambahkan hal lain.

"Lalu juga, selain tidak boleh iri hati, jangan seperti Ratu Penyihir yang hanya menggantungkan kebahagiaannya pada satu hal," Helio menoleh pada Athella yang berbicara lagi, "Ratu Penyihir menjadikan nilai kecantikannya sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan dan melakukan banyak hal jahat, ia berakhir merana karenanya. Padahal lebih banyak sumber kebahagiaan di tempat lain; Ratu Penyihir bukan hanya sekedar cantik, namun juga seorang istri Raja dengan harta bergelimang dan kekuasaan tiada tara, ia juga seorang penyihir, ia bisa menyihir apapun menjadi apapun yang ia mau, ia memiliki benda ajaib. Tapi dia berakhir menyedihkan hanya karena nilai kecantikan yang akan hilang dimakan usia."

"Banyak hal-hal di dunia ini yang bisa membuatmu bahagia hanya dengan cara menghargainya, Halley," Athella mengelus-elus rambut Helio dengan lembut sembari tersenyum memandangnya, "jangan memandang suatu hal sebagai satu-satunya sumber kebahagiaanmu, kau bisa kehilangan semua kebahagiaan di dunia jika begitu."

MASTERMIND | Helio TropiumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang