Buat temen-temen aku yang nemu cerita aku, please lah ya kaliaan pergi dari sini. Ini tu cuman cerita gabut aku🤧
Dan buat kaliaan yg baru baca semoga betah ya!!Kubuka hatimu dengan Al Fatihah, agar hatimu kuat terguncang oleh Az Zalzalah. Karena aku tau hatimu tidak sekeras al Hadid melainkan selembut Ar Rahman.
_Zalfa Hafiza Nadila_
°
°
°
°•••🦋•••
“Han, kemaren gue ngeliat lo jalan sama cowo. Siapa tu cowo?”tanya Hafiza.
Hani yang mendengar pertanyaan Hafiza pun, langsung menghentikan aktivitasnya. Dia menoleh ke arah Hafiza yang menatapnya dengan pertanyaan.
“Lo liat?”tanya Hani balik.
“Gak, gue kan gak punya mata.”Hafiza menatap Hani sinis.
Hani yang mendengar jawaban Hafiza pun langsung tertawa, dia sangat suka sekali jika menjahili sang temen. Jika di tanya apakah Hani dan Hafiza hanya berdua, jawabannya tidak. Sebenarnya Hafiza dan Hani memiliki temen lainnya, hanya saja mereka tidak satu kelas.
“Hahaha iya-iya my bestot gueh,”ucap Hani.
“Iya-iya apa,”ucap Hafiza bingung.
Tuk!
Jari cantik Hani menyentil dahi Hafiza yang terlihat sangat lemot, Hafiza yang mendapatkan sentilan pun langsung mengelus dahinya.
“Dahi gue are you okey?”tanya Hafiza dengan nada sedih.
“Alay lo Za, gak gue gorok cuman sentil doang!”Hani kesal.
“Oh gue kirain lo gorok dahi gue, abisnya kek berasa ada darah gitu woy di dahi gue.”Hafiza kembali mengusap dahinya menggunakan tangannya.
“Darah pala lo, gue yakin sih mata lo udah keseleo!”jawab Hani ngegas.
“Santai bestot jangan nge elpiji dong,”ucap Hafiza.
“Serah lo lah Za, emang bener kata Ummi klo ngomong sama yang namanya Hafiza itu bikin naik darah!”jawab Hani dengan suara tinggi.
Hafiza yang mendengar suara tinggi Hani pun, dengan reflek langsung memukul kepala Hani menggunakan buku yang sedari tadi dia pegang.
“Anjay, sakit banget bego!”ucap Hani dengan suara tinggi.
Suara Hani menjadi pusat perhatiaan murid yang berada di kelas tersebut, Hafiza yang melihat mereka menatap ke arah mereka pun langsung berdehem.
“Biasa si Hani lagi latihan vokal buat dia nyanyi,”ucap Hafiza mengangkat-angkat alisnya.
“Perasaan si Hani kaga ikut vokal deh Za,”jawab salah satu siswi yang berada di kelas tersebut.
“Ah ya! Bukan vokal di sini maksudnya tapi di tempat gue iya, yakan Han.”Hafiza menyenggol lengan Hani.
Hani menatap Hafiza sekilas dengan kesal lalu dia pun langsung mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...